Keteladanan Penghulu: H. Dwi Warso Pandu Pemulasaran Jenazah di Ganti Warno
Daerah

Keteladanan Penghulu: H. Dwi Warso Pandu Pemulasaran Jenazah di Ganti Warno

  22 Jan 2025 |   20 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

LAMPUNG TIMUR [Humas] Penghulu PPPK Kantor Urusan Agama (KUA) Sekampung Udik, H. Dwi Warso, S.Sy., menunjukkan dedikasinya sebagai pemimpin spiritual dengan memandu prosesi pemulasaran jenazah almarhum Sunardi, warga Desa Ganti Warno yang meninggal pada Rabu, 22 Januari 2025.  

Dalam suasana duka yang menyelimuti Desa Ganti Warno, Kecamatan Sekampung Udik, H. Dwi Warso, S.Sy., Penghulu PPPK KUA setempat, kembali menunjukkan perannya sebagai pelayan masyarakat. Ia terjun langsung memimpin pemulasaran jenazah almarhum Sunardi.

Prosesi pemulasaran dimulai dengan memandikan jenazah, mengkafani, hingga memimpin salat jenazah, yang semuanya dilakukan sesuai dengan syariat Islam.  

Dalam keterangannya, H. Dwi Warso menekankan pentingnya mempelajari tata cara pemulasaran jenazah sebagai bentuk ibadah dan kewajiban seorang Muslim.  

"Memuliakan jenazah adalah tanggung jawab kita sebagai umat Islam. Proses ini bukan hanya penghormatan terakhir bagi almarhum, tetapi juga pembelajaran bagi kita yang masih hidup,” ujar Dwi Warso di sela-sela prosesi.  

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam prosesi pemulasaran sebagai wujud solidaritas sosial.  

Prosesi yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh puluhan warga desa yang ikut serta memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Tidak sedikit warga yang terinspirasi oleh langkah H. Dwi Warso dan bertekad untuk belajar tata cara pemulasaran jenazah agar mampu berkontribusi pada masyarakat di masa depan.  

H. Dwi Warso juga menyampaikan pentingnya pelatihan pemulasaran jenazah, terutama bagi generasi muda. Menurutnya, pemahaman ini dapat memperkuat solidaritas sosial sekaligus menjaga tradisi keagamaan.  

"Kami di KUA Sekampung Udik terbuka untuk mengadakan pelatihan bagi siapa saja yang ingin belajar. Ini adalah bekal penting, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat,” tambahnya.  

Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa peran seorang penghulu tidak hanya terbatas pada urusan pernikahan, tetapi juga mencakup pembinaan spiritual masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk saat menghadapi kematian.  

Keteladanan H. Dwi Warso menjadi cerminan nyata pengabdian seorang pemimpin agama di tengah masyarakat. Dedikasinya tak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan edukasi penting yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dari Desa Ganti Warno, pesan kuat tentang solidaritas, keimanan, dan pengabdian terus bergema.  

Share | | | |