Bimbingan Perkawinan di KUA Kedungkandang, Dukung Program Nasional Cegah Stunting
Informasi

Bimbingan Perkawinan di KUA Kedungkandang, Dukung Program Nasional Cegah Stunting

  25 Sep 2024 |   90 |   Penulis : Humas Cabang APRI Jawa Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Jawa Timur


Malang, 25 September 2024 – KUA Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, turut menggelar kegiatan bimbingan perkawinan dengan tema "Gerak Penghulu Sejuta Catin, Siap Cegah Stunting". Kegiatan ini dihadiri oleh 24 peserta atau 12 pasang calon pengantin, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan stunting.

Acara ini dihadirkan sebagai tindak lanjut dari kampanye pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, yang kini menjadi salah satu isu prioritas nasional. Para calon pengantin diberikan bimbingan tentang pentingnya persiapan pernikahan yang tidak hanya mencakup aspek agama, tetapi juga kesehatan, khususnya dalam hal perencanaan keluarga dan gizi anak.

Menurut penyelenggara, bimbingan perkawinan ini memiliki misi utama untuk mengedukasi para calon pengantin agar siap menjadi orang tua yang mampu mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Narasumber dari KUA Kecamatan Kedungkandang menegaskan bahwa mencegah stunting merupakan tanggung jawab bersama, yang dimulai dari calon keluarga baru.

"Kami berharap, melalui bimbingan ini, calon pengantin dapat memahami bahwa kesehatan anak, termasuk pencegahan stunting, dimulai sejak persiapan pernikahan dan kehamilan," ujar salah satu penyuluh agama yang terlibat dalam kegiatan ini.

Dalam bimbingan tersebut, para peserta mendapatkan penjelasan lengkap mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan pola hidup sehat, baik bagi calon ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Narasumber kesehatan dari Puskesmas Kedungkandang juga hadir untuk memberikan pengetahuan mengenai gizi selama masa kehamilan dan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan bagi tumbuh kembang anak.

Antusiasme para calon pengantin terlihat dari interaksi aktif selama sesi tanya jawab. Beberapa peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru terkait pentingnya perencanaan keluarga yang sehat dan matang. Selain itu, mereka juga menyatakan kesiapannya untuk menjalankan peran sebagai orang tua yang berkomitmen dalam menciptakan generasi bebas stunting.

Dengan diadakannya bimbingan perkawinan ini, diharapkan setiap calon pengantin tidak hanya siap menjalani kehidupan berkeluarga, tetapi juga mampu berperan aktif dalam pencegahan stunting, sehingga cita-cita menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan kuat bisa terwujud.

Share | | | |