Sukseskan Kick Off Gerak Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting, KUA Se- Kabupaten Pangandaran Gelar Binwin Serentak
Daerah

Sukseskan Kick Off Gerak Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting, KUA Se- Kabupaten Pangandaran Gelar Binwin Serentak

  11 Sep 2024 |   39 |   Penulis : Humas Cabang APRI Jawa Barat|   Publisher : Biro Humas APRI Jawa Barat

Parigi — Kantor Urusan Agama (KUA) se- Kabupaten Pangandaran turut mensukseskan kegiatan Kick Off Gerak Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting, Rabu (11/9/2024).

Acara yang diinisiasi oleh Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diikuti oleh seluruh KUA, Penyuluh KB dan calon pengantin se-Indonesia secara daring.

Secara luring, giat ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Plh Kepala BKKBN, Inspektur Jenderal BKKBN, Direktur, Bina KUA Keluarga Sakinah dengan diakhiri dengan penandatanganan MoU antara BKKBN dengan APRI dilanjutkan dengan workshop stunting bagi calon pengantin.

Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran H. Ujang Sutaryat mengungkapkan gelaran kick of gerak penghulu sejuta pengantin siap cegah stunting harus terus berlanjut secara berkesinambungan.

“Alhamdulillah seluruh KUA se-Kabupaten Pangandaran hari ini telah berpartisipasi melakukan kegiatan ini, sebagai suatu ikhtiar kita memberikan yang terbaik kepada negara dan ini dalam rangka upaya pencegahan stunting sebagai potret status kesehatannya catin, harapannya kalau hamil dalam keadaan sehat,” ujarnya.

Usai memberikan materi pembinaan catin di KUA Parigi, H. Ujang berharap program Gerak Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting harus terus berlanjut, untuk itu ia akan terus mendorong peran penghulu di Kabupaten Pangandaran berkomitmen untuk mencegah stunting dari hulu bagi calon pengantin.

“Selama ini sosialisasi terkait stunting sudah berjalan dalam pelaksanaan program bimbingan perkawinan (Bimwin) di Kantor Urusan Agama (KUA). Namun kita akan terus bergerak dan disinergikan dengan stakeholder lainnya, karena ini bagian dari program prioritas pemerintah sebagaimana tercantum dalam RPJMN,” ungkapnya.

“Kegiatan ini suatu hal yang penting sebagaimana tadi disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, bahwa penghulu di samping sebagai petugas mencatat nikah, di masyarakat itu diakui sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama yang petuahnya diperhatikan dan didengar oleh masyarakat,” ujar H. Ujang.

“Oleh karena itu, penanggulangan stunting untuk menyambut generasi emas tahun 2045 bahwa kita akan diberikan bonus demografi ini satu hal yang fundamental yang harus dilaksanakan oleh para penghulu,” jelasnya.

H. Ujang menambahkan bahwa persoalan stunting saat ini harus menjadi perhatian semua pihak terutama seluruh stakeholder KUA. Untuk itu, ia menegaskan persoalan stunting tidak hanya disampaikan pada kegiatan bimbingan calon pengantin yang rutin digelar oleh KUA, namun juga harus turun ke bawah di setiap majelis-majelis taklim.

“Mari kita bekerja sama bahu-membahu untuk mensukseskan program ini karena program pencegahan stunting merupakan program prioritas pemerintah sekarang ini” kataya.

“Saya mengimbau kepada seluruh penyuluh dan penghulu dalam momentum pengajian/dakwah agar tidak bosan disampaikan masalah ini. Dan yang paling strategis untuk para penghulu dan penyuluh diberikan kepercayaan oleh masyarakat sebagai tokoh agama penyampaian stunting dengan bahasa agama ini lebih bisa masuk sampai kepada masyarakat,” tutupnya.

Share | | | |