HEDONISME dan  tantangan terberat di Bulan Ramadhan
Daerah

HEDONISME dan tantangan terberat di Bulan Ramadhan

  11 Mar 2025 |   17 |   Penulis : Humas PC APRI Lambar|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

MELATIH DIRI DI BULAN RAMADHAN  HADAPI TANTANGAN HIDUP HEDONISME
Oleh.Usep Soleh Qodarudin,S.Ag
(Kepala KUA Air Hitam)

Bulan Ramadhan  merupakan bulan pendidikan dan latihan bagi setiap mukmin yang pandai memanfatkannya satu bulan penuh. Setelah melewati pusat pendidikan dan latihan yang sangat intensif itu, orang mukmin akan menjadi manusia yang punya semangat baru tidak seperti sebelumnya.

Ramadhan merupakan pusat pengkaderan orang-orang muslim untuk memperbaharui keimanannya dan meningkatkan ketakwaannya meningkatkan Naluri kemanusiaannya (Muruah). 
Ramadhan merupakan bulan dimana orang-orang muslim melatih dirinya untuk memiliki kemampuan yang maksimal dalam menyambut suasana baru dan meninggalkan kebiasaan lama. Suasana baru adalah suasana yang penuh semangat baru dan cita-cita serta harapan yang dapat membebaskan umat dari belenggu hawa nafsu Hedonis  yang menyesatkan ditengah tengah  tantangan hidup semakin hebat dan semakin kuat bahkan jika tidak siap mental, kemajuan zaman akan mampu menggerus nilai nilai moral ,etika dan aturan Agama.

Bagi umat Islam yang mampu memanfatkan kesucian bulan Ramadhan sebagai bulan pengkaderan, niscaya akan menghasilkan manusia-manusia yang paripurna, manusia yang beriman dan bertakwa. Salah satu tujuan dari ibadah puasa, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183 adalah membentuk manu¬sia yang bertakwa. Bila manusia telah mencapai derajat seperti itu, ia akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat serta kenikmatan surgawi sebagaiman dijelaskan al-Qur’an: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan”. (QS. al-Thur, 52:17).

Pada beberapa ayat yang lain ditegaskan, bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang bertakwa dan mereka senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Firman Allah: “...dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Taubah, 9:36). “...Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Taubah, 9:4).

Jalan untuk mencapai keimanan dan ketakwaan yang tinggi melalui ibadah puasa, harus menempuh beberapa kegiatan, seperti menahan lapar dan dahaga di siang hari dan segala yang membatalkan puasa, dalam rangka berlatih untuk mengendalikan nafsu. Shalat Tarawih dan Witir di malam hari untuk meningkatkan kualitas ibadah dan membiasakan mengerjakan shalat malam pada hari-hari di luar bulan Ramadhan. Membaca al-Qur’an dan tadarus, mendidik umat manusia agar memahami keagungan ayat-ayat Allah dan pentingnya ilmu bagi kehidupan umat manusia.

Kita pun diperintahkan agar memperbanyak sedekah, menanamkan rasa solidaritas dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, fakir dan anak-anak yatim yang ditimpa kesulitan.

Dalam bulan Ramadhan, kita diperintahkan banyak berdzikir, hal ini membentuk kita menjadi manusia yang senantiasa dekat dengan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya pada hadis Qudsi: “…Dan Aku bersamanya jika ia berdzikir (mengingat-Ku)…”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Bukhari: 6856).
Makan sahur di bulan Ramadhan, mendidik orang yang berpuasa untuk berdoa dan dzikir menjelang fajar, karena doa pada saat itu sangat makbul. Sekaligus melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah di masjid.
Wallahu alam Bisshawab.

Share | | | |