Yustamuddin, Penghulu KUA Pekalongan, Pandu Prosesi Ikrar Islam dengan Khidmat
Daerah

Yustamuddin, Penghulu KUA Pekalongan, Pandu Prosesi Ikrar Islam dengan Khidmat

  29 Nov 2024 |   36 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Lampung Timur (Humas) – Nama Yustamuddin, S.H.I., kembali menjadi sorotan dalam prosesi keagamaan yang sakral. Pada Jumat, 29 November 2024, penghulu senior dari Kantor Urusan Agama (KUA) Pekalongan ini memandu ikrar masuk Islam Putri Maharani binti Rantimin, meneguhkan perannya sebagai ujung tombak pelayanan keagamaan di tengah masyarakat.
 
Sebagai seorang penghulu berpengalaman, Yustamuddin kembali menunjukkan profesionalismenya dalam memandu salah satu momen paling penting dalam kehidupan seseorang. Prosesi yang berlangsung pukul 10.10 WIB di ruang kerja KUA Pekalongan itu berlangsung lancar, dengan kehadiran dua saksi, H. Imam Romli dan Yoga Guntara.

Dalam prosesi tersebut, Putri Maharani mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lancar di bawah bimbingan Yustamuddin. "Saya hanya menjalankan tugas dengan sepenuh hati, memastikan setiap proses berjalan sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan yang berlaku," ujar Yustamuddin seusai acara.

Sebagai penghulu, Yustamuddin tidak hanya bertanggung jawab dalam urusan pernikahan atau perceraian, tetapi juga menjadi saksi dan fasilitator perjalanan spiritual seperti ikrar masuk Islam. Tugas ini, menurutnya, merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh kesungguhan.

"Setiap proses seperti ini adalah momen yang sakral dan bermakna. Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari perjalanan spiritual seseorang," tambahnya.
  
Sebagai bagian dari KUA, Yustamuddin dan rekan-rekannya bertugas memberikan pelayanan di bidang keagamaan, termasuk pembinaan masyarakat. Ia percaya bahwa penghulu tidak hanya bekerja secara administratif, tetapi juga sebagai pembimbing spiritual yang mendampingi masyarakat di berbagai fase penting kehidupan mereka.

Dalam pandangannya, prosesi ikrar masuk Islam adalah wujud nyata dari keberagaman masyarakat Indonesia yang penuh toleransi. "Setiap individu berhak memilih jalan hidupnya. Tugas kami adalah memastikan pilihan tersebut berjalan sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan negara," paparnya.

Dedikasi Yustamuddin sebagai penghulu KUA Pekalongan bukan hanya mempertegas perannya sebagai pelayan masyarakat, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai spiritual yang luhur. Prosesi ikrar yang dipimpinnya hari ini menjadi bukti komitmen tersebut, sekaligus inspirasi bagi masyarakat untuk menghargai kebhinekaan dan saling menguatkan dalam keyakinan masing-masing. (Yus)

Penulis: [H. Kas]
Editor: [Szp)

Share | | | |