Inspirasi
Tiga Identitas Kita: Mengharmonikan Keimanan, Kebangsaan, dan Kepedulian Sosial
24 Nov 2024 | 9 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung
Tiga Identitas Kita: Mengharmonikan Keimanan, Kebangsaan, dan Kepedulian Sosial
Oleh : [Muhammad Ridwan, S. Ag]
Sebagai manusia, kita memiliki tiga identitas utama yang tidak dapat dipisahkan: hamba Allah, warga negara, dan makhluk sosial. Ketiganya menuntut kewajiban yang berbeda, namun saling melengkapi dalam menciptakan kehidupan yang harmoni. Tidak cukup hanya beribadah kepada Allah SWT tanpa menjalankan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Begitu pula, kesalehan individu menjadi kurang bermakna jika kita mengabaikan kesalehan sosial. Artikel ini mengulas pentingnya menjaga keseimbangan antara tiga identitas tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai hamba Allah SWT, kewajiban kita adalah menaati segala perintah-Nya, seperti mendirikan salat, menjalankan puasa, dan melakukan berbagai ibadah lainnya. Ketaatan ini merupakan bentuk penghambaan yang tidak bisa ditawar-tawar. Namun, sebagai warga negara, kita juga dituntut untuk menunjukkan loyalitas kepada pemerintah dan mendukung kebijakan yang memajukan bangsa. Upacara bendera, partisipasi dalam peringatan hari besar nasional, serta menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme adalah contoh konkret yang harus terus dipupuk.
Selain itu, sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa mengabaikan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Kesalehan sosial harus menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Gotong royong, takziah, melayat, dan ikut ronda malam adalah wujud nyata dari nilai-nilai kebersamaan yang mempererat tali silaturahmi di tengah masyarakat. Tidak elok jika seorang individu rajin beribadah, namun tidak mengenal tetangganya, enggan bergotong royong, atau bahkan abai terhadap masalah umat dan masyarakat.
Keimanan kepada Allah SWT, kecintaan kepada tanah air, dan kepedulian terhadap sesama adalah tiga hal yang harus berjalan seiring. Kehidupan yang harmonis hanya dapat tercapai apabila kita mampu menyeimbangkan kewajiban kita sebagai hamba Allah, warga negara, dan makhluk sosial. Tidak cukup hanya saleh secara individu; kita juga harus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Mari pupuk kesalehan sosial, semai nasionalisme, dan teguhkan iman, demi kehidupan yang damai, penuh keberkahan, dan berkemajuan.