Nilai Sehat
Inspirasi

Nilai Sehat

  11 Jan 2025 |   30 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Nilai Sehat
Nilai Sehat: Sebuah Refleksi Islami atas Paradoks Pilihan Manusia
Oleh : [H. Kasbolah, M. Pd.]

Pendahuluan

Ksehatan merupakan nikmat besar dari Allah yang sering diabaikan hingga seseorang mengalaminya hilang. Dalam Islam, menjaga kesehatan adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:  

"نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ"
*“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh manusia: kesehatan dan waktu luang”(HR. Bukhari, no. 6412).  

Artikel ini mengupas refleksi pentingnya kesehatan melalui perspektif Islam, mendukung dengan ayat Al-Qur'an, hadits, dan pandangan ilmiah untuk menggugah kesadaran manusia akan nilai kesehatan.  

**Kesehatan: Amanah dari Allah**  
Allah SWT mengingatkan:  

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195).  

Ayat ini mengandung pesan agar manusia menjaga diri dari hal-hal yang dapat merusak kesehatan. Islam memandang tubuh sebagai amanah yang harus dijaga. Pola hidup sehat, seperti makan makanan yang halal dan *thayyib* (baik), tidur cukup, dan menjauhi kebiasaan buruk, merupakan bentuk ketaatan kepada Allah.  

Paradoks Perilaku Manusia terhadap Kesehatan
Paradoks dalam perilaku manusia terhadap kesehatan dapat dipahami melalui konsep nafsu yang sering mendominasi pilihan hidup. Banyak orang mengabaikan pola hidup sehat karena lebih memilih kenikmatan sesaat, seperti makanan berlemak, kebiasaan merokok, atau gaya hidup malas. Rasulullah SAW mengajarkan keseimbangan dalam hidup, termasuk dalam makan. Beliau bersabda:  

"مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ" 
*"Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang menegakkan tulang punggungnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya”* (HR. Tirmidzi, no. 2380).  

**Kesehatan: Nikmat yang Sering Dilupakan**  
Rasulullah SAW juga bersabda:  

"مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا"
*"Barangsiapa di antara kalian merasa aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah dikumpulkan untuknya” (HR. Tirmidzi, no. 2346).  

Hadits ini menggambarkan betapa pentingnya kesehatan sebagai modal utama untuk menjalani kehidupan yang produktif.  

Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat 
Islam mengajarkan keseimbangan antara upaya menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dalam sebuah doa, Rasulullah SAW sering memohon:  

"اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ"  
*"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keselamatan dan kesehatan di dunia dan akhirat”* (HR. Abu Dawud, no. 5074).  

Doa ini menegaskan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.  

Sumber Inspirasi dan Implementasi Praktis 
1. Makanan Halal dan Thayyib 
Allah berfirman:  

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا  
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi” (QS. Al-Baqarah: 168).  

2. Olahraga dan Aktivitas Fisik 
Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk aktif secara fisik, seperti memanah, berenang, dan berkuda. Aktivitas ini relevan dengan saran medis modern untuk menjaga kebugaran tubuh.  

3. Hidup Seimbang dan Mengelola Stres**  
Allah SWT mengingatkan:  

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ 
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28).  

Kesimpulan:
Refleksi dari kisah di atas dan ajaran Islam menegaskan bahwa kesehatan adalah nikmat yang tidak ternilai. Rasulullah SAW bersabda:  

"اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ"

*"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu kayamu sebelum fakirmu, dan hidupmu sebelum matimu” (HR. Hakim, no. 7846).  

Sehat itu mahal, tetapi sakit jauh lebih mahal. Oleh karena itu, jadikan pola hidup sehat sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat-Nya.  

Refrensi :
1. Al-Qur'an: QS. Al-Baqarah: 195, 168; QS. Ar-Ra’d: 28.  
2. Shahih Bukhari, no. 6412.  
3. Shahih Tirmidzi, no. 2380, 2346.  
4. Sunan Abu Dawud, no. 5074.  
5. Hakim, *Al-Mustadrak*, no. 7846.

Share | | | |