Menghadapi Pilkada: Ingatlah Nasihat Bijak dari 5 Tokoh Dunia
Inspirasi

Menghadapi Pilkada: Ingatlah Nasihat Bijak dari 5 Tokoh Dunia

  26 Nov 2024 |   334 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

MENGHADAPI PILKADA 27 NOPEMBER 2024 : INGATLAH NASIHAT BIJAK 5 TOKOH DUNIA
oleh : [Pengasuh PPBM]

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan sekadar ajang kompetisi politik, melainkan momentum penting yang menentukan arah masa depan masyarakat. Dalam menghadapi Pilkada, kita sering dihadapkan pada dilema pilihan. Namun, nasihat bijak dari para tokoh dunia ini dapat menjadi pedoman yang inspiratif dan membangkitkan semangat untuk berperan aktif dalam proses demokrasi.  

1. Ali bin Abi Thalib ra 
Pemimpin adil dari kalangan sahabat Rasulullah SAW ini memberikan pengingat penting:  
"Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik."  
Pesan ini mengingatkan kita bahwa ketidakadilan hanya dapat tumbuh subur ketika orang-orang yang memiliki prinsip kebaikan memilih untuk berdiam diri. Oleh karena itu, partisipasi aktif dalam Pilkada adalah wujud nyata dari perjuangan melawan kezaliman dan upaya menegakkan kebenaran.  

2. Syaikh Yusuf Qardhawi  
Sebagai Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim, beliau memberikan panduan moral yang sangat relevan dalam memilih pemimpin:  
- Jika semua kandidat baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya.  
- Jika ada yang baik dan ada yang buruk, pilihlah yang baik.  
- Jika semuanya buruk, pilihlah yang paling sedikit keburukannya.  

Nasihat ini mengajarkan bahwa dalam situasi apapun, memilih adalah tanggung jawab moral. Setiap pilihan harus didasarkan pada pertimbangan matang untuk meminimalkan dampak negatif bagi masyarakat luas.  

3. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA, M.Phil.  
Putra pendiri Pesantren Gontor ini mengingatkan tentang pentingnya niat baik dalam setiap langkah, termasuk dalam pemilu:  
*"Jika Anda tidak mau ikut pemilu karena kecewa dengan pemerintah, partai, atau kandidat, itu hak Anda. Tapi ingat, jika Anda dan jutaan lainnya tidak ikut, maka jutaan orang dengan niat buruk akan mengambil alih dan berkuasa atas kita. Niatlah berbuat baik, meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang diharapkan."*  
Pesan ini menegaskan pentingnya peran kita dalam menyeimbangkan dinamika politik untuk memastikan terpilihnya pemimpin yang membawa kebaikan.  

4. Recep Tayyip Erdogan  
Presiden Turki yang dikenal sebagai pemimpin visioner ini berkata:  
"Jika orang baik tidak ikut terjun ke politik, maka para penjahatlah yang akan mengisinya."  
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa politik tidak boleh dibiarkan menjadi ruang yang hanya diisi oleh mereka yang tidak memiliki integritas. Orang baik harus hadir untuk menjadikan politik sebagai alat perjuangan untuk kebaikan bersama.  

5. Necmettin Erbakan  
Pendiri gerakan Islam modern di Turki ini mengingatkan:  
*"Muslim yang tidak peduli politik akan dipimpin oleh politisi yang tidak peduli kepada Islam."*  
Pesan ini mengajak setiap individu, khususnya umat Islam, untuk peduli terhadap proses politik. Sikap apatis hanya akan membuka jalan bagi kepemimpinan yang abai terhadap nilai-nilai agama dan moral.  
 
Dalam setiap Pilkada, kita tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga menentukan masa depan bangsa. Berdiam diri bukanlah pilihan. Kejahatan akan muncul ketika orang baik memilih untuk diam. Mari jadikan Pilkada 2024 sebagai momentum kebangkitan moral dan sosial dengan mengikuti nasihat bijak dari para tokoh ini. Suara kita adalah harapan, dan partisipasi kita adalah tanggung jawab untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

Penulis : [H. Kas]
Editor : [Szp]
Komentar Pembaca
Wasthanul Karim 2024-11-26 10:59:48

Mantab pak. Tulisan ini memberi inspirasi dan kesadaran baru buat kami. Semoga sehat selalu..

Has 2024-11-26 11:18:08

Hehehe niku nasihat yai kulo

Share | | | |