Kolaborasi Inspiratif: Bimbingan Perkawinan Tingkatkan Pengetahuan dan Kesehatan

LAMPUNG TIMUR [Humas] Suasana hangat dan penuh antusias mewarnai pembinaan calon pengantin di Gantiwarno, Rabu (15/01/2025). Program yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 12.00 ini menghadirkan kolaborasi apik antara Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF), tenaga kesehatan Puskesmas, dan berbagai pihak terkait. Dalam waktu singkat, calon pengantin (catin) tidak hanya diperkaya pengetahuan agama, tetapi juga mendapatkan edukasi kesehatan yang holistik.  

Kegiatan yang berlangsung di bawah koordinasi PAIF Idawati, S.Th.I., M.H., dan Dra. Mardiana ini juga melibatkan tenaga honorer Minatul Muharomah, S.H., Ismail, dan Hj. Sriyani, serta tim kesehatan dari Puskesmas Gantiwarno, yakni Bida Evi dan perawat Naufal. Tema yang diangkat dalam pembinaan ini beragam, mulai dari kewajiban suami istri, faktor penghancur hubungan, hingga ciri keluarga sakinah. Para calon pengantin juga diajarkan doa-doa yang relevan untuk membangun rumah tangga yang harmonis.  

“Materi keagamaan menjadi penguat fondasi pernikahan. Kami fokus pada poin-poin penting seperti menjaga komunikasi dan menghindari konflik yang merusak,” ujar Idawati.  

Tidak hanya itu, tim kesehatan memberikan panduan tentang hidup bersih dan sehat, pola makan bergizi, serta pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah bagi calon pengantin wanita. “Kesehatan sangat penting bagi pasangan yang akan memulai kehidupan baru, terutama untuk persiapan kehamilan yang sehat,” ungkap Bida Evi.  

Selain materi dan edukasi, para catin juga memberikan kontribusi sosial melalui wakaf tunai yang terkumpul sebesar Rp500 ribu. Langkah ini menjadi bentuk nyata pengabdian calon pengantin terhadap masyarakat sejak dini.  

Meskipun berlangsung dalam waktu 3,5 jam, para peserta tampak bersemangat. “Senyum dan tawa mereka selama pembinaan menjadi bukti bahwa kegiatan ini tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menyenangkan,” tambah Mardiana.  

Kegiatan pembinaan calon pengantin ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan solusi komprehensif bagi pasangan muda. Diharapkan, program serupa dapat terus dikembangkan untuk membangun keluarga Indonesia religius.

Penulis:[H. Kas]