News
Beri Nasehat Perkawinan, Syamsir N Tafsirkan Lagu Bugis Tellang Rakkoe
01 Nov 2024 | 21 | Penulis : Humas Cabang APRI Sulawesi Selatan| Publisher : Biro Humas APRI Sulawesi Selatan
Salah satu penanaman amat penting membangun kontinuitas dan rutinitas hubungan suami isteri agar menjadi langgeng dan abadi adalah memahami jati diri masing-masing. Penanaman pendidikan ini dapat ditemukan dalam sebuah naskah klasik yang digubah dalam syair lagu Bugis yang bertema Tellang Rakkoe Karya musisi terkenal asal Sulawesi Selatan, Didin Pratama
Iyaro Paddoangenna
Coppona Tellang Rakkoe
Buru'ni Buku-Bukunna
Buru'ni Siame Tanae
Syamsir N yang juga anggota APRI Maros ini mengartikan secara bebas, yakni Wajib bagi dua pasangan pengantin memahami kondisi kemampuan dan tingkat kehidupan masing-masing dengan tetap memelihara hubungan kesetaraan pemahaman agama, keluarga dan kemapanan ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendahulukan tingkat kesadaran atas jati dan asal muasal kedua pasangan sebagai manusia yang memegang prinsip hakikat ciptaan
Demikian disampaikan Syamsir Nadjamuddin, salah satu penghulu pada KUA Lau Kabupaten Maros saat memberi taushiyah dan nasehatl perkawinan dibtengah dua keluarga besar pasangan pengantin antara Muh Sofyan bin Mursalim dengan Julianti binti Nasir di Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, Kamis, 31/10/24
Lebih spesifik lagi, Syamsir Nadjamuddin yang juga sebagai anggota APRI Kabupaten Maros ini melanjutkan terima syair tersebut, yakni
Iya Dara Sitetti'ku
Nasabbiwi Dewatae
Mupabeuni Ana'mu
Jandaniro Baenemu
Oo..Puangku Marajae
Amasei Atammu
Nasalama Mannennungeng
RI Essoaddimonrimmu
Pada bait penggalan syair ini memberi makna hakiki bahwa keharmonisan hubungan rumah tangga dapat dicapai dengan senantiasa mengembalikan seluruh hak nisbi manusia pada prerogasi tuhan ( Hak Mutlak Dewata ). Dengan kata lain sifat Al faqir pengakuan atas segala kekurangan masing-masing wajib di miliki oleh pasangan rumah tangga
Buru'ni Buku Bukunna
Buru'ni Mancaji Tana
Pada Bulu Sengeremmu
Kepa Pada Camming Lebba
Pada akhirnya kedua pasangan dapan memberi cermin ibrah, i'tibar maupun tarbiah pada lingkungannya. Hal itu dapat dilakukan setelah memangkas sifat ananiyah sertaembersihkan penyakit ego yang bersarang di hati pada pasangan masing-masing.
Syamsir Nadjamuddin, S. Ag
(Penghulu KUA Lau Maros)
Editor : Alimin