Workshop Gerak Penghulu Zona 8: Mendukung Pencegahan Stunting Melalui Sejuta Catin Zona 8
30 Sep 2024 | 632 | Penulis : APRI Pusat| Publisher : APRI Pusat
Jember, 30 September 2024-Kegiatan workshop bertajuk “Gerak Penghulu: Sejuta Catin Siap Cegah Stunting” kembali dilaksanakan pada Angkatan/Zona 8. Workshop ini diikuti oleh para penghulu dari beberapa provinsi, yaitu Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang bertujuan untuk mendukung program pencegahan stunting di seluruh Indonesia melalui peran aktif para penghulu, Sekitar 800 orang/peserta yang megikuti pelatihan/workshop kali ini.
Pada angkatan ini, kegiatan digelar dengan semangat kolaboratif antara instansi terkait seperti APRI (Asosiasi Penghulu Republik Indonesia) dan BKKBN, yang telah menjalin kerja sama strategis dalam bentuk nota kesepahaman (MoU). Kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan para penghulu dalam menjalankan program pencegahan stunting, khususnya dalam hal persiapan pernikahan bagi calon pengantin (catin) di seluruh Indonesia.
Acara ini dibuka dengan penjelasan pelatihan oleh pak Asep Sopari, S.Pd., M.Sc. Kepala UPT Balai Diklat KKB Jember. Adapun pemateri yang mengisi pada zona 8, berikut:
Pemateri pertama dibuka oleh Dr. H. Amar Manaf, M.Si., menyampaikan materi tentang Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting,menurut beliau "Kementerian Agama (Kemenag) terus mendukung kebijakan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia dengan mengakselerasi peran organisasi keagamaan dalam perubahan perilaku, sesuai amanat Perpres No. 72. Kemenag merevitalisasi layanan bimbingan keluarga sakinah, termasuk pendampingan dan penyuluhan, guna menciptakan keluarga yang sehat dan bebas dari stunting. Salah satu upaya konkret adalah pelaksanaan bimbingan perkawinan pranikah bagi remaja dan calon pengantin (catin) untuk meningkatkan kesadaran mereka dalam membentuk keluarga yang sehat".
Dilanjutkan H. Hairillah, S.Ag, M.H. memberikan paparan mengenai Peran dan Fungsi Penghulu dalam Program Percepatan Penurunan Stunting.
Dari persepektif pendampingan calon pengantin oleh Ninis Syarifah, S.IP, M.P.H. membahas tentang Pendampingan Calon Pengantin oleh Tim Pendamping Keluarga.
Tidak ketinggalan Lausa Isaberna, S.Sos, M.Si memperkenalkan Aplikasi Elsimil sebagai alat bantu dalam program stunting "Aplikasi Elsimil bertujuan mendeteksi dini faktor risiko stunting dan menjadi sarana kerja penghulu dalam pendampingan calon pengantin (catin). Penghulu diimbau untuk mengajak catin melakukan pemeriksaan kesehatan serta menginformasikan pentingnya registrasi Elsimil dan menghubungi Tim Pendamping Keluarga (TPK). Diharapkan, para penghulu dapat menjadi promotor utama dalam mendorong catin mengakses aplikasi ini dan menjaga kesehatan keluarga sejak dini".ujarnya
Penutup pemateri oleh Drs. Pranowo, yang menyampaikan Rencana Tindak Lanjut dari Workshop ini.
Peserta workshop mendapatkan berbagai materi terkait peran penghulu dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi angka stunting. Fokus utama adalah pada bagaimana penghulu dapat berperan sebagai penyuluh yang mampu memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, gizi, dan perawatan anak bagi para calon pengantin yang mereka bimbing.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para penghulu yang hadir, mengingat pentingnya peran mereka dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat, khususnya kepada para calon pengantin. Dengan bekal pengetahuan yang diperoleh, diharapkan para penghulu mampu menjadi ujung tombak dalam mendukung tercapainya target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting.
Sebagai upaya berkelanjutan, pelatihan-pelatihan semacam ini akan terus digalakkan di berbagai daerah guna memastikan seluruh penghulu memiliki kapasitas yang memadai dalam mendukung program Sejuta Catin Siap Cegah Stunting, yang merupakan salah satu prioritas nasional di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.[zita]