Workshop Gerak Penghulu: Sejuta Catin Siap Cegah Stunting 6 Sukses Digelar
25 Sep 2024 | 586 | Penulis : APRI Pusat| Publisher : APRI Pusat
Rabu, 25 September 202-Telah terlaksana dengan sukses Workshop Gerak Penghulu: Sejuta Catin Siap Cegah Stunting* angkatan ke-6. Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai bagian dari tindak lanjut MoU antara APRI dan BKKBN. Workshop ini ditujukan untuk meningkatkan peran penghulu dalam program percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Zona 6 ini dikenal sebagai Zona Tengah, yang mencakup peserta dari 6 (Enam) provinsi di bagian tengah Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Target peserta untuk zona ini sekitar 991 penghulu, dan para peserta mengikuti workshop secara daring dengan antusias. ada beberapa provinsi terlihat para penghulu mengikuti workshop bersama-sama di satu tempat, memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk belajar secara kolektif.
Workshop ini dihadiri oleh Wiwit Imbar Mawarti, S.Psi, MM, Kepala UPT Balai Diklat Pati, yang menyambut baik semangat para penghulu dalam mengikuti program pelatihan ini. Ia berharap, hasil dari workshop ini dapat memberikan dampak signifikan dalam mendukung program pencegahan stunting di wilayah-wilayah yang menjadi target zona 6..
Daftar Pemateri dalam Workshop:
1. Dr. H. Anwar Saadi, M.A, memulai sesi dengan membahas Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa “MoU antara Dirjen Bimas Islam dan BKKBN merupakan sinyal kuat bahwa Kementerian Agama hadir untuk memastikan generasi penerus bangsa mendapatkan perhatian yang layak dalam hal kesehatan dan kesejahteraan”.
2. H. Madari, S.Ag, menyampaikan materi tentang Peran dan Fungsi Penghulu dalam Program Percepatan Penurunan Stunting. Ia menjelaskan” bahwa penghulu memiliki peran strategis dalam menjalankan program ini, terutama dengan adanya pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk oleh BKKBN”.
3. Verawati, S.Psi, M.IKom, membahas secara mendalam mengenai Pendampingan Calon Pengantin oleh Tim Pendamping Keluarga. Ia menekankan pentingnya peran penghulu dalam memberikan edukasi kepada calon pengantin terkait kesehatan reproduksi dan persiapan untuk kehidupan berkeluarga yang sehat.
4. Al Ilham Bin Salim, M.Si, memperkenalkan Aplikasi Elsimil sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan penghulu dan Tim Pendamping Keluarga dalam mendukung program stunting. Aplikasi ini diharapkan mempermudah dalam memantau dan memberikan informasi penting kepada calon pengantin.
5. Kasriatun, S.KM, M.KM, menutup sesi dengan membahas Rencana Tindak Lanjut dari workshop ini. Ia menyampaikan pentingnya aksi nyata di lapangan setelah pelatihan ini selesai, dan berharap agar penghulu dapat terus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat terkait isu stunting.
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para penghulu dari Zona 6 dapat lebih memahami peran strategis mereka dalam upaya percepatan penurunan stunting, serta menyebarluaskan edukasi terkait kesehatan dan gizi kepada calon pengantin di wilayah masing-masing. Program ini diharapkan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang, terutama dalam hal kesehatan anak-anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). [zita]