
Nasional
Ikuti Program Daurah di Uni Emirat Arab, Empat Penghulu Turut Perkuat Peran Global
25 Apr 2025 | 78 | Penulis : Biro Humas PP APRI| Publisher : Biro Humas PP APRI
Abu Dhabi - Empat Penghulu utusan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) turut ambil bagian dalam Program Daurah Dakwah di Uni Emirat Arab (UEA), yang digelar sebagai bagian dari upaya memperluas peran dai Indonesia di kancah internasional. Kehadiran para Penghulu ini menegaskan komitmen kuat APRI dalam mendorong kontribusi dakwah yang adaptif, diplomatis, dan berwawasan global.
Daurah yang berlangsung di Abu Dhabi ini tak hanya menjadi forum pembekalan ilmu dakwah, namun juga ruang interaksi lintas budaya dan diplomasi antarnegara. Pada hari kedelapan pelaksanaan program, Senin (21/4/2025), para peserta berkesempatan bersilaturahmi ke kediaman Duta Besar RI untuk UEA serta mengunjungi Kantor KBRI Abu Dhabi.
Rombongan diterima langsung oleh H.E. Husin Bagis, Duta Besar RI untuk UEA. Dalam suasana penuh kehangatan selepas salat Magrib, Dubes menyampaikan apresiasi terhadap semangat para dai, termasuk utusan APRI, yang membawa misi dakwah sekaligus memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang moderat dan toleran.
“Para dai Indonesia, termasuk para Penghulu ini, adalah duta bangsa. Mereka membawa nilai Islam yang santun dan terbuka. Inilah karakter Islam Nusantara yang perlu dikenalkan ke dunia,” ungkap Husin Bagis.
Dubes juga menyampaikan harapan besar agar Indonesia dapat mengirim imam-imam ke masjid-masjid di UEA melalui jalur resmi kerja sama antar pemerintah. “Potensi dai dan Penghulu kita sangat besar. Program seperti Daurah Duat ini adalah pijakan awal untuk memperkuat kehadiran Indonesia secara spiritual dan sosial di luar negeri,” tambahnya.
Kunjungan ke KBRI juga memberikan wawasan baru bagi para peserta mengenai peran diplomasi dan pelayanan terhadap WNI di luar negeri. Para Penghulu menyatakan bahwa pengalaman ini memperluas perspektif mereka tentang pentingnya dakwah yang menyentuh aspek kemanusiaan dan kebangsaan secara langsung.
“Dakwah bukan sekadar ceramah. Ini adalah kerja peradaban. Sebagai Penghulu, kami merasa terpanggil untuk menjadi bagian dari narasi besar Islam yang damai dan bersahabat,” ujar Achmad Fatherius, salah satu Penghulu peserta program.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Dr. Ahmad Zayadi, menegaskan bahwa keikutsertaan para Penghulu dalam program ini mencerminkan transformasi dakwah yang sedang dibangun oleh Kementerian Agama—yakni dakwah yang responsif terhadap dinamika global dan inklusif dalam pendekatannya.
“Dengan bekal wawasan global dan kompetensi multikultural, para Penghulu dan dai Indonesia akan menjadi ujung tombak diplomasi keagamaan yang menjembatani nilai-nilai luhur Islam dan semangat kebangsaan,” tandas Zayadi.
Program Daurah Duat UEA merupakan kerja sama strategis antara Kementerian Agama RI dengan otoritas keagamaan UEA. Keikutsertaan utusan APRI di dalamnya menjadi bukti bahwa dakwah bukan hanya tugas dai, tetapi juga amanah kelembagaan yang membutuhkan sinergi lintas profesi dan lintas negara.