Inspirasi
Makna dan Harapan Santri Menyambut Hari Santri ke-10 di Era Gen Z
18 Oct 2024 | 250 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung
Makna dan Harapan Santri Menyambut Hari Santri ke-10 di Era Gen Z
oleh : [H. Kasbolah, M.Pd.]
Sejarah Hari Santri Nasional
Dikutip dari NU Online, Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober ditetapkan berdasarkan usulan dari ratusan santri di Pondok Pesantren Babussalam Desa Banjarejo, Malang tahun 2014.
Waktu itu Presiden RI Joko Widodo yang belum berstatus sebagai presiden, berjanji kepada para santri bahwa usulan Hari Santri Nasional akan diperjuangkan.
Di hari yang sama, Jokowi menandatangani komitmen untuk menetapkan Hari Santri Nasional tanggal 1 Muharram.
Namun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mengusulkan tanggal lain, yakni 22 Oktober yang diusulkan sebagai tanggal diperingatinya Hari Santri Nasional karena memiliki latar belakang sejarah.
Pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari, ulama sekaligus pahlawan nasional Indonesia mencetuskan fatwa resolusi jihad.
Resolusi jihad dicetuskan untuk mempertahankan kemerdekaan RI setelah Indonesia kembali diserang oleh sekutu.
Berdasarkan sejarah tersebut maka dipilihlah tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Usulan tersebut memang sempat menimbulkan perdebatan dan kontroversi di sejumlah kalangan. Namun demikian, pada akhirnya Joko Widodo yang telah menjadi presiden, menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, pada 15 Oktober 2015.
Penetapan tanggal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. (Tiya Eka Yulianti;Detik jabar, 2024)
Peringatan Hari Santri Nasional ke-10 kali ini memiliki resonansi yang unik karena bertepatan dengan era Gen Z, generasi yang lahir dan tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Bagi santri Gen Z, Hari Santri bukan sekadar refleksi sejarah, melainkan juga ajang untuk menunjukkan bagaimana nilai-nilai pesantren bisa menyatu dengan tantangan dan peluang masa kini.
Sejak diresmikan pada 22 Oktober 2015, Hari Santri telah menjadi simbol penting perjuangan santri dalam sejarah Indonesia, terutama merujuk pada peran mereka dalam mempertahankan kemerdekaan melalui Resolusi Jihad 1945 oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. Namun, di era Gen Z, tantangan yang dihadapi santri semakin kompleks dan melibatkan dimensi-dimensi baru, terutama di ranah digital dan budaya pop yang kian berpengaruh.
Makna Hari Santri di Era Gen Z
Bagi santri Gen Z, Hari Santri adalah momentum untuk terus menggali makna jihad dalam konteks kekinian. Bukan lagi jihad dalam bentuk fisik melawan penjajah, tetapi jihad dalam memerangi kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakpedulian. Santri Gen Z harus mampu menjadi penjaga moral sekaligus pelopor inovasi, dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Era Gen Z menuntut santri untuk lebih lincah dalam berpikir dan bertindak. Kecepatan informasi dan arus globalisasi yang deras mengharuskan santri untuk terus mengasah kecerdasan intelektual dan spiritual. Mereka harus tetap memegang prinsip kesederhanaan dan keikhlasan, tetapi dengan cara yang relevan dengan zaman modern.
Harapan untuk Santri Gen Z
Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi, santri Gen Z diharapkan bisa menjembatani tradisi pesantren dengan dunia digital yang serba cepat dan dinamis. Mereka memiliki peluang besar untuk membawa nilai-nilai pesantren ke ruang publik yang lebih luas melalui media sosial, platform pendidikan digital, dan inisiatif-inisiatif kreatif lainnya.
1. Santri Gen Z sebagai Influencer Positif Dengan kehadiran aktif di media sosial, santri Gen Z dapat menjadi influencer yang mengedukasi dan menginspirasi masyarakat. Mereka bisa menggunakan platform digital untuk menyebarkan ajaran Islam yang damai dan toleran, menjawab tantangan hoaks, dan menanamkan etika bermedia sosial yang baik.
2. Santri Gen Z sebagai Pelopor Kreativitas Islami Gen Z dikenal dengan kreativitasnya yang tinggi. Santri bisa memanfaatkan keahlian mereka di bidang desain, konten digital, hingga aplikasi teknologi untuk menciptakan produk-produk islami yang modern dan menarik. Misalnya, membuat aplikasi pembelajaran agama, podcast kajian Islami, atau video-video inspiratif tentang kehidupan santri yang relevan dengan generasi muda.
3. Santri Gen Z sebagai Pionir dalam Inovasi Pendidikan Teknologi telah mengubah cara belajar dan mengajar. Santri Gen Z diharapkan dapat menjadi pionir dalam menggabungkan tradisi keilmuan pesantren dengan sistem pendidikan modern berbasis teknologi. Pengembangan e-learning berbasis pesantren, serta pemanfaatan media digital dalam menyebarkan kajian keagamaan, merupakan langkah penting untuk membawa pesantren lebih dekat dengan masyarakat luas.
Tantangan dan Peluang Santri di Era Gen Z
Tidak bisa dipungkiri, era Gen Z membawa banyak tantangan. Di tengah derasnya pengaruh budaya pop, materialisme, dan individualisme, santri Gen Z harus mampu menjaga identitas mereka sebagai generasi yang memegang teguh ajaran agama. Mereka dituntut untuk kritis terhadap arus informasi yang datang, sambil tetap menjaga nilai-nilai moral yang diajarkan dalam pesantren.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada peluang besar bagi santri Gen Z untuk membawa perubahan positif. Mereka memiliki kesempatan untuk memimpin transformasi di berbagai bidang, mulai dari ekonomi kreatif berbasis digital hingga menjadi agen perubahan di masyarakat melalui dakwah digital yang kreatif dan efektif.
Penutup
Hari Santri ke-10 ini menjadi refleksi penting bagi santri Gen Z untuk terus menjaga warisan perjuangan para pendahulu, sambil mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Santri Gen Z memiliki tugas besar untuk membuktikan bahwa mereka mampu mengintegrasikan nilai-nilai pesantren dengan era digital tanpa kehilangan jati diri sebagai penjaga moral dan agama.
Dengan semangat keikhlasan, inovasi, dan kreativitas, santri Gen Z siap menyongsong masa depan yang lebih baik, membawa pesan kedamaian dan kebaikan dalam setiap langkah di era yang serba cepat ini.
Selamat Hari Santri Nasional 2024
Menyambung Juang,
Merengkuh Masa Depan.
KUA Kecamatan Banjit Gelar Bimbingan Perkawinan
21 Nov 2024
Kepala KUA Kasui Layani Ikrar Masuk Islam
21 Nov 2024