KUA Kecamatan Pamona Utara Gelar Festival Anak Shaleh
22 Sep 2024 | 98 | Penulis : Biro Humas APRI Sulawesi Tengah| Publisher : Biro Humas APRI Sulawesi Tengah
KUA Kecamatan Pamona Utara Gelar Festival Anak Shaleh
Dalam upaya membumikan nilai-nilai Islam melalui momentum peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. 1446 H/ 2024 M ini, KUA Kecamatan Pamona Utara melaksanakan berbagai perlombaan yang bertajuk “Festival Anak Shaleh” ditujukan kepada anak-anak sebagai generasi masa depan Islam. Maghfirah Sunusi, S. Pd. I dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat iman dan ketaatan, memahami ajaran serta meneladani akhlak nabi dan juga sebagai sarana refleksi diri. Adapun kegiatan yang diperlombakan adalah lomba hafalan surat-surat pendek, untuk merangsang daya nalar anak-anak untuk bisa menghafal surat-surat yang telah dipelajarinya baik di sekolah, di Taman Pengajian ataupun di rumah melalui bimbingan orang tua atau guru, lomba azan untuk membiasakan anak-anak bisa tampil sekaligus memotifasinya agar rajin beribadah (shalat berjamaah di masjid), lomba fashion show mendidik generasi agar berpenampilan/ berbusana dengan nuansa Islami.
Kepala KUA Kecamatan Pamona Utara Basrin Ombo mengajak kepada umat Islam agar kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. tidak hanya sekadar melaksanakan peringatan maulid, tapi lebih ditunjukkan pada sikap, tingkah laku, perbuatan ataupun tutur kata. Peringatan maulid memang menjadi perdebatan banyak kalangan, namun bagi aparatur Kementerian Agama yang dikedepankan adalah nilai-nilai uswah atau keteladanan dari Baginda Rasul SAW. lalu kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sejarah, peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. atau Maulid Nabi SAW. diyakini telah dikenal oleh masyarakat muslim Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah. Namun ada pula yang meyakini bahwa peringatan Maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW. Terdapat beragam versi mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa, tetapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi. Salah satu pendapat sebagaimana disampaikan oleh Ahmad Tsauri dalam buku "Sejarah Maulid Nabi". Menurutnya perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah. Catatan tersebut merujuk pada kitab "Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa" karangan Nuruddin Ali. Disebutkan, Khaizuran atau Jurasyiyah binti 'Atha (170 H/786 M) yang merupakan istri Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas juga ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah. Khaizuran memerintahkan agar penduduk Madinah mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. di Masjid Nabawi. Dari Madinah, Khaizuran kemudian pergi ke Mekah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Mekah untuk merayakan Maulid Nabi SAW. di rumah-rumah. Karena pengaruhnya yang besar itu, Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat muslim Arab untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini dilakukan agar teladan, ajaran dan kepemimpinan Nabi SAW. dapat terus menginspirasi umat Islam. Sebagian besar ulama meyakini, Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal, Tahun Gajah (570 M). Maka setiap tanggal tersebut diperingati dengan Maulid Nabi SAW.
Maulid Nabi SAW. juga diperingati oleh sebagian kaum muslim di dunia, termasuk Indonesia. Peringatan Maulid Nabi SAW. dilakukan dengan berbagai cara dan ekspresi. Di masyarakat Jawa, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca manakib Nabi SAW. dalam sejumlah kitab seperti Barzanji, Simthud Durar, Diba’, Syaroful Anam, Burdah, dan lainnya. Setelah itu, biasanya masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga. Masyarakat Muslim tidak hanya bergembira merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW., tapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup dan tuntunan yang dibawa oleh beliau. Semua praktek yang ditampilkan masyarakat dalam peringatan maulid adalah bentuk refleksi kecintaan kepada Baginda Rasulullah SAW., oleh karena itu, mari kita sambut peringatan maulid 1446 H/ 2024 M ini dengan riang gembira.
Pucak peringatan Maulid nabi Muhammad SAW. dilaksanakan pada Jumat, 16 Rabbi’ul Awwal 1446 H., bertepatan dengan 20 September 2024, bertempat di Masjid Besar Baitullah Tentena, sekaligus penyerahan hadiah bagi pemenang lomba dengan mengusung tema: “Meneladani Nabi Muhammad SAW, Upaya Membangun Generasi Religi”.
KUA Kecamatan Banjit Gelar Bimbingan Perkawinan
21 Nov 2024
Kepala KUA Kasui Layani Ikrar Masuk Islam
21 Nov 2024