Khidmat Akad Nikah di Lereng Gunung Slamet, Penghulu Jalankan Tugas di Bawah Langit Mendung
18 Jan 2025 | 15 | Penulis : Humas Cabang APRI Jawa Tengah| Publisher : Biro Humas APRI Jawa Tengah
Bumijawa, Kab. Tegal (KUA) – Udara dingin yang menusuk tulang dan kabut tebal menyelimuti pagi di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Sabtu (18/01/2025). Meski cuaca mendung dan suhu mencapai 14°C, prosesi pernikahan putri dari Bapak Tamul berlangsung khidmat dengan kehadiran Ahmad Mughni, penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Bumijawa, yang dengan penuh dedikasi menjalankan tugasnya.
Perjalanan dimulai pukul 06.30 pagi. Dengan mengenakan jaket tebal dan sarung tangan untuk melawan dinginnya udara, penghulu mempersiapkan dokumen dan perlengkapan prosesi sebelum memulai perjalanan sejauh 68 kilometer. Jalanan berliku dan menantang, khas daerah pegunungan, menjadi tantangan tersendiri, ditambah dengan kabut tebal yang menyelimuti. Sepanjang perjalanan, keindahan alam berupa pepohonan pinus, sawah terasering, dan gemericik sungai kecil menjadi pemandangan yang menenangkan di tengah medan berat.
Tiba di Dukuh Sawangan sekitar pukul 08.00 pagi, penghulu disambut hangat oleh Ustad Tohirin, selaku Lebe Dukuh Sawangan, keluarga pengantin dan warga desa meskipun udara dingin masih terasa menggigit. Rumah tempat prosesi pernikahan telah dihias sederhana dengan janur dan bunga segar, menambah kesan sakral dalam suasana pedesaan yang alami.
Suasana haru menyelimuti saat akad nikah dimulai. Mempelai pria dengan penuh khidmat mengucapkan janji suci di hadapan Allah SWT. Acara berlangsung lancar, diiringi doa bersama yang dipanjatkan untuk keberkahan rumah tangga kedua mempelai.
Bapak Tamul, wali mempelai wanita, tak mampu menyembunyikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung acara ini. "Matur nuwun Pak, mpun rawuh mriki, padahal cuacane mendung," ucapnya kepada penghulu.
Kepala Desa Sigedong, H. Ahmad Maftuhin yang turut hadir sebagai saksi pernikahan, menyampaikan apresiasinya atas profesionalisme penghulu. Meski hari libur dan perjalanan penuh tantangan, penghulu tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. "Dedikasi seperti ini menjadi teladan bagi masyarakat," ujarnya.
Setelah prosesi selesai, penghulu menikmati hidangan khas pedesaan bersama tamu undangan. Tempe mendoan hangat dan secangkir kopi menjadi pelengkap sempurna untuk pagi dingin di kaki Gunung Slamet. Selesai bertugas, penghulu berpamitan dengan tuan rumah dan warga sebelum memulai perjalanan pulang yang tak kalah menantang.
Meski perjalanan ini melelahkan, hati penghulu terasa hangat. Ia merasa bahagia bisa menjadi bagian dari momen sakral dalam kehidupan seseorang. Bagi Ahmad Mughni, tugasnya sebagai penghulu bukan sekadar pekerjaan, melainkan ladang pahala dan bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Pernikahan ini tak hanya menjadi momen istimewa bagi keluarga mempelai, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang turut merasakan kebahagiaan dan rasa syukur di tengah suasana alam pegunungan yang sejuk dan damai. (17)
APRI Kab. Tegal
Putri Lampung Timur Juara MTQ Internasional!
03 Feb 2025
ASN KUA Benakat Tanda Tangan Fakta Integritas
30 Jan 2025
Cinta Terhalang Banjir
30 Jan 2025