Kementerian Agama Gelar Gerakan Nasional Tanam 1 Juta Pohon Matoa, APRI Lebak Siap Sukseskan Program
Daerah

Kementerian Agama Gelar Gerakan Nasional Tanam 1 Juta Pohon Matoa, APRI Lebak Siap Sukseskan Program

  21 Apr 2025 |   80 |   Penulis : PC Lebak|   Publisher : Biro Humas APRI Banten

Lebak, 21 April 2025 — Dalam rangka mendukung upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kepedulian terhadap perubahan iklim, Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Selasa, 22 April 2025. Pelaksanaan gerakan ini berdasarkan Surat Edaran Kementerian Agama Nomor 182 Tahun 2025.


Gerakan yang bertepatan dengan peringatan Hari Bumi ini diinisiasi sebagai bagian dari program penghijauan nasional yang melibatkan seluruh elemen Kementerian Agama, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap kabupaten dan kota. Pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman khas Indonesia yang memiliki manfaat ekologis dan ekonomis tinggi, meski populasinya tergolong tidak melimpah.


Salah satu organisasi yang turut ambil bagian dalam menyukseskan program ini adalah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Lebak, Provinsi Banten. Melalui kepemimpinan H. Akhmad Hudri, APRI Lebak menunjukkan komitmen kuat terhadap gerakan nasional ini.


“Kami sangat mendukung inisiatif Kementerian Agama. Meski kami menghadapi tantangan dalam mencari bibit pohon matoa karena ketersediaannya yang terbatas, kami tetap berusaha semaksimal mungkin agar seluruh anggota bisa ikut serta menanam serentak di wilayah masing-masing,” ujar H. Akhmad Hudri saat ditemui usai pembagian bibit, Senin (21/4).


APRI Lebak telah mendistribusikan bibit pohon matoa kepada seluruh anggotanya yang tersebar di berbagai KUA se-Kabupaten Lebak. Bibit tersebut akan ditanam secara serempak esok hari, bersamaan dengan pelaksanaan gerakan nasional di seluruh Indonesia.


“Kami berharap pohon-pohon ini kelak bisa menjadi warisan hijau untuk generasi mendatang. Ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi menanam harapan dan tanggung jawab untuk bumi yang lebih baik,” lanjut Hudri.


Gerakan ini diharapkan tidak berhenti sebagai seremoni tahunan, tetapi menjadi awal dari budaya baru dalam menjaga kelestarian lingkungan oleh institusi keagamaan. Kementerian Agama juga mengimbau seluruh ASN, tokoh agama, dan masyarakat luas untuk ikut mendukung kegiatan serupa di masa mendatang.


Dengan keterlibatan aktif organisasi seperti APRI dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, gerakan menanam pohon matoa ini diharapkan mampu menjadi langkah konkret dalam menghadapi tantangan krisis iklim, sekaligus memperkuat nilai-nilai religius dalam menjaga dan merawat ciptaan Tuhan.


Share | | | |