ADAM DAN HAWA
06 Nov 2024 | 27 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung
ADAM DAN HAWA
Oleh : Muhammad Syafran Lubis
“…Allâhumma allif bainahumâ kamâ allafta baina Adam wa Hawa, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Ibrâhîm wa Sârah, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Yûsuf wa Zulaikha, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatinâ Khadîjatal kubrâ, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ ‘Aly wa sayyidatinâ Fâthimah az-Zahrâ”
Penggalan doa ini terdengar fasih di bibir pak modin,sesaat setelah selesai akad nikah antara rahmat dan rahma, di dusun X Bandar Agung. Pak mudin yang duduk di samping pak Syafran Lubis, penghulu kecamatan Bandar sribhawono, sebagai petugas pencatat nikah pagi menjelang siang itu. Kedua mempelai itupun terlihat khusuk mengaminkan dari setiap bait bait doa dari pak modin hingga akhirnya pak modin menutup doanya “ Subhana Robbika Robbil Izzah Amma Yasipun Wa Salamun Alal Mursalin Walhamdu Lillahi Robbil Alamin” sembari semua tanu dan yang hadir mengusapkan ke dua tangannya kewajahnya.
selanjutnya ustadz Muslih memberikan tausiah kepada pengantin baru dan pengantin lama
“Kita dengar tadi doa dari pak modin kepada kedua mempelai yang mendoakan agar kedua mempelai ini seperti pernikahan Adam dan Hawa, “Nabi Adam dan Siti Hawa adalah pasangan yang dijodohkan oleh Allah SWT. Mereka hidup dalam surga dan menjaga kesucian pernikahan mereka, Namun, mereka juga mengalami cobaan dan kesalahan, nantipun dalam menjalani kehidupan rumah tangga yakin lah kedua mempelai ini akan bertemu dengan coabaan” kata ustad Muslih dengan muka serius, terlihat kedua mempelai ini menunduk dan pingin saling pandang,
“Meskipun begitu, mereka belajar dari kesalahan dan bertekad untuk saling memaafkan demi menjaga keharmonisan pernikahan mereka, Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa juga mengajarkan tentang pentingnya saling melengkapi dalam pernikahan, Nabi Adam sebagai suami melindungi dan memimpin keluarga, sabda Rasulullah dalam sebuah hadis yang sangat popular Kullukum Ro’in, Wa Kullukum Mas’ulun An Ro’iyatihi, setiap kamu adalah peminpuin dan setiap peminpin akan di Tanyakan tentang kepeminpinannya, hadist ini menerangkan kepada kita bahwa sesungguhnya setiap orang itu adalah seorang pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban. pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang yang menjadi kepala rumah tangga atau orang yang memimpin satu atau dua orang lebih. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa sesungguh dirinya adalah seorang pemimpin, Padahal dalam kehidupan sehari-hari kita adalah seorang pemimpin” lanjut ustadz muslih “war rojulu rooin fi ahlihi wahua mas’ulun an roiyatihi, suami merupakan pemimpin dalam rumah tangga, dia berkewajiban untuk mencari nafkah, membimbing dan mengajari istri agar menjadi istri yang soleha. Jika istri masih belum melaksanakan kewajiban berupa beribadah kepada Allah, mari dibimbing dan diingatkan agar istri selalu menjalankan ibadah/perintah Allah”. Rahmat, mempelai laki laki menatap istrinya seolah ingin menengaskan bahwa ia adalah imam keluarga,
“Siti Hawa sebagai istri menjadi penyejuk hati dan pendukung suami. Hadis ini tidak berhenti sampai disini, Wal Maratu Roiayah Fii Baiti Zaujiha Wa Masulatun An Roiyatiha,, setiap istri adalah peminpin di dalam urursan rumah tangganya dan ia akan diminta pertanggung jawabnnya atas urusan rumah tangga tersebut “ Kali ini Rahma, istri rahmat yang menatap ke arah suaminya, sambil membatin aku kan terus mendukungmu.” Suami istri harus bekerja sama, dalam segala hal dan saling memahami untuk menciptakan kehidupan rumah tangga yang harmonis.” Lanjut pak ustadz
“Tidak hanya itu, kisah ini juga mengajarkan nilai-nilai kesabaran, kerja sama, dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Nabi Adam dan Siti Hawa belajar dari pengalaman pahit mereka terusir akiabat dari surga akibat godaan iblis kemudian mereka malakukan taubat, sehingga pernikahan mereka menjadi lebih kuat dan bermakna.” , sebelum ditutup dengan salam, ustadz muslih masih menegaskan kembali bahwa “Dalam pernikahan dalam Islam, kisah Nabi Adam dan Siti Hawa mengingatkan kita untuk selalu berusaha menciptakan pernikahan yang islami, saling melengkapi, dan saling mendukung. Dengan menjaga nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam, pasangan suami istri dapat membangun pernikahan yang kokoh dan penuh berkah.”
“Selanjutnya adalah acara sungkeman “ kembali suara MC terdegar , ke empat orang tua dari kedua mempelai ini pun mengambil posisi masing masing, seorang laki laki yang sudah berumur berpakain khas jawa memakai blankon mengarahkan kedua mempelai ini untuk memulai sungkemannya “ke pak wali dulu mas manten, kemudian di ikuti mempelia peremapuan, Rahma tidak henti menangis saat memekuk ayahnya, Rahma memang dekat dengan ayanhnya hingga langkah Rahmat pun terhenti menuggu Rahma, sampai akhirnya kedua mempelai ini Orang orang yang menyaksikan keadaan itu ikut berlinang air matanya ibunya pun lalu mengusap usap punggung Rahma. Tidak lama adegan itu berlalu . kemudian dilanjutkan ke ibunya, lalu ke orang tua mempelai laki laki yang sudah resmi menjadi mertuanya selesai sungkeman. lalu dilanjutkan dengan tamu tamu yang lain gema sholawatpun terus mengiringi langkah kedua mempelai ini hingga semua tamu yang datang tidak ada lagi yang terlewatkan dari saliman kedua mempelai ini.
Setelah acara sungkeman selesai dilanjutkan dengan sesi foto foto, terlihat kedua mempelai ini mengikuti arahhan dari fotografer dengan seksama, sesekali posisi dari keduaya di tuntun dan diatur posisinya oleh sang fotografer, para tamupun sudah mengambil antrian di meja prasmanan, yang lain masih menikmati jajan dan minuman yang dari tadi disediakan panitia. sementara tamu tamu yang lain terlihat asik dengan ganjetnya masing masing, ibu Ani yang dari tadi belum beranjak dari duduknya tampak mengamati setiap gerak dari foto mempelai itu. Matanya tetap ke arah Kedua Mempelai tapi pikitrannya terus bergalayut seoalah ada masalah besarn yang belum bisa ia jawab
Ibu Ari yang dari tadi memperhatikan ibu Ani berjalan mendekati ibu Ani kemudin ia berkata “ dari tadi saya perhatikan ibu Ani kayanya ada sesuatu yang mengganjal di pikiran, ya…..” kata bu Ari, setengah kaget bu Ani berkata “ saya hanya heran pernikahan Rahmat dan Rahma ini di doakan agar seperti pernikahan adam dan hawa mendapat kebaikan seperti para nabi nabi, padahal kan… pernikahan adam dan hawa belum tercatat di KUA
“ Ha ha ha ha sontak semua orang yang mendengarkan perkataan bu Ani ini tertawa berbarengan, sambil saling tatap satu sama lainnya.
Barokallohu Lakuma Wa Baroka Alaikuma Wa Jama’a Bainakuma Fi Khoir