Workshop Gerak Penghulu “Sejuta Catin Siap Cegah Stunting Tahun 2024” Angkatan 7
Informasi

Workshop Gerak Penghulu “Sejuta Catin Siap Cegah Stunting Tahun 2024” Angkatan 7

  26 Sep 2024 |   698 |   Penulis : APRI Pusat|   Publisher : APRI Pusat

Kamis, 26 September 2024 – UPT Balai KKB Ambarawa sukses menyelenggarakan Workshop Gerak Penghulu, “Sejuta Catin Siap Cegah Stunting Tahun 2024”, Angkatan 7 . Kegiatan ini diadakan secara daring melalui Zoom Meeting, diikuti oleh peserta dari zona 7 yang mencakup Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat peran penghulu dalam program pencegahan stunting dengan memberikan pembekalan serta pengetahuan yang relevan untuk mendampingi calon pengantin (catin).

Kegiatan ini dibuka dengan penjelasan dari bapak Zainal Arifin, S.Sos, M.Si selaku Kepala UPT. Balai Diklat KKB Ambarawa. Sebagai pembuka materi, pemaparan kebijakan pencegahan stunting oleh Dr. H. Zainal Fatah, S.Ag., yang menegaskan pentingnya penghulu sebagai garda terdepan dalam mengedukasi calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan kesiapan berkeluarga. “Penghulu berperan strategis dalam memastikan kesiapan fisik dan mental calon pengantin, yang merupakan fondasi utama pencegahan stunting di masa depan,” ujarnya

Selanjutnya, H. Thowilan, M.H. Penghulu Ahli Madya sekaligus Kepala KUA Menteng, memberikan penjelasan mengenai peran dan fungsi penghulu dalam mendukung ketahanan keluarga. “Penghulu harus menjadi agen perubahan dalam menyiapkan pasangan muda agar siap membangun keluarga yang sehat, terhindar dari risiko stunting,” katanya.

Dari perspektif pendampingan calon pengantin, Ibu Dra. Pudji Endang Sri Rahaju, MM, menekankan peran penting Tim Pendamping Keluarga (TPK). “TPK berfungsi sebagai jembatan antara penghulu dan masyarakat dalam memastikan calon pengantin menerima edukasi dan pendampingan yang holistik, baik dari segi kesehatan maupun psikososial,” ujarnya.

Tidak kalah penting, Dr. Mustikaningtyas, S.Psi, M.P.H., Widyaiswara UPT BD KKB Ambarawa, memperkenalkan aplikasi Elsimil yang dirancang untuk memfasilitasi penghulu dan TPK dalam mendampingi calon pengantin. “Elsimil membantu calon pengantin memonitor kesehatan dan kesiapan pernikahan, serta memberikan informasi lengkap mengenai pencegahan stunting,” jelas Mustikaningtyas..

Selanjutnya,  Dra. Pudji Endang Sri Rahaju, MM, mengakhiri sesi dengan penjelasan rencana tindak lanjut program ini. “Kami akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dampak workshop ini di lapangan, serta memastikan penghulu dan TPK mendapat dukungan yang maksimal dalam menjalankan tugas pencegahan stunting.”

Peserta workshop tampak antusias sepanjang kegiatan, terlihat dari interaksi aktif dan diskusi yang berlangsung dengan para narasumber. Kegiatan ini ditutup dengan post-test yang diikuti dengan baik oleh seluruh peserta, sebagai bentuk evaluasi pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan peran penghulu dalam mendampingi calon pengantin dapat lebih optimal sehingga program pencegahan stunting dapat mencapai hasil yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang. [zita]


Share | | | |