KUA WAY TENONG Canangkan Tiga Pilar Sehat (Jasmani,Rohani dan Pola Pikir)dalam Bimwin Catin
Daerah

KUA WAY TENONG Canangkan Tiga Pilar Sehat (Jasmani,Rohani dan Pola Pikir)dalam Bimwin Catin

  09 Oct 2024 |   69 |   Penulis : Humas PC APRI Lambar|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

PC APRI LAMPUNG BARAT (HUMAS) Kantor Urusan Agama (KUA), Puskesmas, dan BKKBN Kecamatan Way Tenong Bersinergis merapatkan barisan sebagai penggiat Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin guna Cegah Stunting,hal tersebut dikemas dalam bentuk kegiatan Bimbingan perkawinan Mandiri yang dilaksanakan di
Way Tenong, 9 Oktober 2024 di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way Tenong.  Program ini dirancang untuk memberikan edukasi komprehensif kepada calon pengantin mengenai pentingnya persiapan kesehatan keluarga sebagai langkah awal untuk membentuk generasi bebas stunting.
gerak langkah tiga pilar Masyarakat (KUA,Puskesmas,Dan BKKBN)menjadi inovasi penting dalam meningkatkan kualitas bimbingan perkawinan di Indonesia. Kepala KUA Kecamatan Way Tenong, Irwansyah. S,Ag menjelaskan bahwa materi bimbingan perkawinan tidak hanya menyentuh aspek keagamaan, tetapi juga harus menyentuh unsur kesehatan reproduksi, gizi, dan pola asuh anak. “Kami ingin calon pengantin memiliki pemahaman yang utuh tentang bagaimana mempersiapkan keluarga yang sehat, agar anak-anak mereka kelak dapat terhindar dari risiko stunting,” Demikian tambah Irwansyah. 
UPT Puskesmas Pajar Bulan dalam pada itu bertugas  memberikan edukasi seputar kesehatan reproduksi dan pentingnya menjaga gizi selama masa kehamilan. Hal tersebut dipaparkan Oleh Narasumber dari Dinkes Puskesmas  yaitu dr. Raihan dan Ria Novita Sari, S.KM.
Di Sesi lainnya BKKBN, yang tak kalah penting ya memiliki program nasional pencegahan stunting, menyampaikan materi tentang perencanaan keluarga dan pentingnya menjaga jarak kelahiran  anak. Kepala BKKBN Way Tenong, Kusnaedi berujar “Keluarga yang sehat dimulai dengan perencanaan yang baik, salah satunya menjaga jarak kehamilan agar ibu dapat memberikan perhatian penuh pada gizi dan kesehatan anak.”
Kusnaidi juga menekankan pentingnya pemahaman mengenai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang merupakan periode krusial dalam perkembangan anak. "Pada masa inilah calon ibu dan ayah harus benar-benar paham pentingnya memberikan asupan nutrisi yang cukup untuk mencegah stunting," tambahnya.
Salah satu peserta bimbingan, Jaka dan Junita, mengaku sangat terbantu Dan puas dengan kegiatan Bimwin ini.
 Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Way Tenong, Irwansyah, S.Ag, berharap kerja sama ini merupakan tiga pilar kekuatan Masyarakat yang dapat menjadi model yang baku diterapkan secara nasional. “Kami optimis, 
Dengan program ini, pemerintah akan terus berupaya menciptakan keluarga-keluarga lebih sehat, cerdas, dan bebas dari risiko stunting, sejalan dengan visi menciptakan generasi emas di Tahun 2045 sejak dini.(Irwn/Usq)

Share | | | |