Khutbah Jumat Pekan Kedua, Kepala KUA Mangoli Utara;
Daerah

Khutbah Jumat Pekan Kedua, Kepala KUA Mangoli Utara; "Makna Bencana dalam Pandangan Al-Qur'an".

  13 Dec 2024 |   300 |   Penulis : Humas APRI Kepulauan Sula|   Publisher : Biro Humas APRI Maluku Utara

Kepulauan Sula. Bencana alam di penghujung akhir desember 2024 ini marak terjadi. Longsor dan Banjir dimana-mana menghiasi laman media TV dan Medsos, yang tentu saja fenomena ini mengkhawatirkan kita semua. Baru saja kita merasakan efek getaran gempa yang bertitik lokasi di ujung pulau taliabu beberapa hari lalu. Menyikapi hal ini, manusia cuma berspekulasi, apa gerangan yang terjadi?. Ada yang bertanya apakah ini musibah atau ujian dari Allah swt? dan ada pula yang menganggap ini fenomena alam biasa.

 

Menyikapi situasi ini Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Mangoli Utara Rauf Likuwatan, S.HI bersama seorang Staf ustd. Taslim Lahansang yang mendapat jadwal mengisi Khutbah pekan kedua pada Jumat 13 Desember 2024, mencoba merancang konsep khutbah Jumat kali ini dengan topik 'Salah satu penyebab bencana alam perspektif Al-Qur'an". Kepala KUA akan menyampaikan khutbahya di Masjid An-Nur Desa Rawa Mangoli  sedangkan Ustd. Taslim Lahansang akan mengisi Khutbahnya di Masjid Besar Al-Muhajirin Mangoli Utara.

 

Dalam Khutbahnya Kepala KUA menyampaikan kepada jama’ah semua selaku orang yang beriman untuk selalu sabar  atas segala musibah yang menimpa kita. "dunia ini merupakan tempat ujian bagi orang-orang yang beriman. Ujian yang diberikan oleh Allah SWT sangat beragam mulai dari ujian sakit, ekonomi sulit, termasuk bencana alam", terang Kepala KUA setelah membaca hamdalah, shalawat serta pesan taqwanya. Allah swt menegaskan hal dalam Qs. Al-Mulk : 2 :

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” 

 

Dihadapan jamaah beliau melontarkan pertanyaannya, mengapa Allah SWT menurunkan bencana kepada umat manusia? Apakah bencana itu benar-benar ujian? Kepala KUA menegaskan bahwa Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa kita dapatkan setelah mempelajari kisah angin ribut yang menimpa kaaum ‘Aad zaman Nabi Hud ‘alaihissalam. “ Kisah Nabi Hud as menggambarkan bagaimana kaumnya ‘Aad yang menempati lembah berbukit pasir di negeri yaman menolak ajakan Nabi Hud dengan sombong. Karena kesombongan itulah Allah swt mengirim awan tebal yang membinasakan mereka”, ungkap Rauf mengkisahkan.

   

Lanjut rauf “Mereka memang telah bersikap sombong atas ajakan Nabi Hud ‘Alaihis Salâm untuk meninggalkan semua sesembahan mereka. Kesombongan mereka amat jelas melalui kata-kata yang mereka ucapkan kepada Nabi Hud sebagaimana dalam surat Al-Ahqaf, ayat 22 berikut ini:

   قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا عَنْ آلِهَتِنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Artinya: Mereka mengatakan: Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.  

 

“Secara tersurat dan tersirat kaum ‘Aad telah menunjukkan kesombongannya dengan menantang Nabi Hud untuk mendatangkan bencana. Atas kesombongan kaum ‘Aad, Allah kemudian memberikan azab”, ungkap Rauf pula.

 

Dari kisah yang menimpa kaum ‘Aad sangat jelas bahwa bencana alam tersebut bukan karena ujian tetapi karena kesombongan kaum ‘Aad yang menantang Allah SWT.

 

“Oleh karena itu, kita harus senantiasa mawas diri, evaluasi diri sendiri khususnya ketika terjadi suatu bencana. Mungkin saja bencana tersebut ujian bagi kita, mungkin saja musibah yang menimpa kita adalah teguran dari Allah SWT”, pesan Kepala KUA ini.

 

“Kita yang saat ini sulit mencari nafkah, sulit mencari kerja, sakit-sakitan, mungkin karena kita sombong tidak meminta langsung kepada Allah tapi justru kita bersandar pada selain Allah. Mungkin karena kita kurang sabar sehingga Allah memberi teguran kepada kita”, tegasnya pula.

 

“Bagi kita yang saat ini sulit mencari nafkah, sulit mencari kerja, sakit-sakitan harus memperbanyak syukur karena Allah tidak memberi adzab kepada kita tapi dengan Rohman Rohim-Nya kita masih diberi teguran”, harap Kepala KUA.

 

“Bagi kita yang saat ini sedang banyak masalah, mari kita sandarkan semuanya kepada Allah SWT. Perbanyak doa, karena sesunggunya masalah itu datang dari Allah dan Allah pula yang akan membantu menyelesaikannya. Semoga Khutbah ini bermanfaat bagi kita semua”, tutup Rauf dalam khutbahnya.

 

 

Share | | | |