20 Pasang Catin Ikut Binwin Mandiri KUA Kec. Pangandaran
Daerah

20 Pasang Catin Ikut Binwin Mandiri KUA Kec. Pangandaran

  10 Oct 2024 |   36 |   Penulis : Humas Cabang APRI Jawa Barat|   Publisher : Biro Humas APRI Jawa Barat

Pangandaran — Sebanyak 20 (dua puluh) pasang Calon Pengantin mengikuti Bimbingan Perkawinan di Balai Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangandaran, Rabu (9/10/2024).

Kepala KUA, H. Agus Kurnia, kegiatan ini merupakan program Binwin Mandiri KUA Kec. Pangandaran yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu. “Ini Binwin Mandiri yang sudah rutin dilaksanakan KUA Kecamatan Pangandaran selama lebih dari satu tahun,” tuturnya.

“Alhamdulillah hari ini banyak yang mengikuti kegiatan Binwin Catin. Kalau tidak salah ada 20 pasang calon pengantin atau sekitar 40 orang. Semoga kegiatan ini bisa membekali para catin dalam membangun rumah tangga, sehingga mejadi keluarga yang sakinah,” tambahnya.

Kepala KUA juga menjelaskan bahwa meskipun kegiatan ini mandiri dan tidak didanai oleh pemerintah, fasilitator yang mengisi kegiatan ini merupakan fasilitator yang sudah memiliki sertifikat. KUA Kec. Pangandaran memiliki tiga fasilitator Binwin Catin yang sudah bersertifikat, yaitu dua orang Penyuluh Agama Islam yaitu Ahmad Noval, S.Pd.I dan Maesaroh, S.Sos.I dan satu orang Penghulu yakni M. Alwi Munawar, S.H.

Kegiatan Binwin Catin KUA Kec. Pangandaran kali ini diisi satu fasilitator dari KUA, yaitu Ahmad Noval, S.Pd.I dan fasilitator Puskesmas Kec. Pangandaran, yaitu Dr. Mazaya Rahma Ghaizani.

Pada sesi pertama, fasilitator dari KUA Kec. Pangandaran, Ahmad Noval, S.Pd.I, menyampaikan tentang materi ‘Membangun Keluarga Sakinah’. Dia mengawali kegiatan dengan mengajak para peserta untuk mengilustrasikan kehidupan yang akan mereka lalui dengan menggambar Sungai Kehidupan sebagai gambaran bahwa kehidupan rumah tangga yang akan dihadapi tidak akan selamanya datar dan tenang. Terkadang keluarga akan menemui kerikil, bebatuan, atau bahkan aliran yang sangat deras yang harus dilalui hingga ujung. Selanjutnya, dia juga menyampaikan tentang konstruksi keluarga sakinah.
“Rumah tangga yang kokoh itu harus memiliki pondasi yang kuat. Pondasi keluarga itu harus terbangun dari tiga hal, yaitu keadilan (Mua’dalah), keseimbangan (Muwazanah), dan kesalingan (Mubadalah). Setelah fondasi rumah kuat, maka perlu juga dibangun pilar-pilar atau tiang rumah. Dalam membangun keluarga sakinah, ada lima tiang yang harus dibangun kokoh, yaitu Mitsaqan Ghalidzan (janji kokoh), zawaj (berpasangan), Mua’syarah bil Ma’ruf (salling memperlakukan dengan baik), Musyawarah, dan Tardlin (Saling menjaga ridlo),” paparnya.

Dia menjelaskan ketika rumah tangga dibangun dengan konstruksi tersebut, maka rumah tangga keluarga sakinah akan tercapai serta bisa memberi manfaat dan kemaslahatan.

Sedangkan pemateri dari Puskesmas, Dr. Mazaya Rahma Ghaizani memberikan materi tentang kesehatan Reproduksi pada sesi kedua. Dia menjelaskan tentang persiapan kehamilan hingga fase tumbuh kembang bayi.

Share | | | |