Renungan dan motifasi
Inspirasi

Renungan dan motifasi

  02 Oct 2024 |   407 |   Penulis : Humas Cabang APRI Lampung|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Merujuk pada buku Al-Qur'an Hadits karya H. Aminudin dan Harjan Syuhada, pengertian Al-Quran menurut istilah adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang sampai kepada kita dengan jalan mutawatir dan membacanya menjadi ibadah.(detik.com edisi 5 Agustus 2022)

Al-Quran adalah kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam. Di dalamnya terkandung petunjuk dan hikmah yang tak ternilai, mencakup semua aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga hubungan sosial, dari etika pribadi hingga hukum publik. Namun, kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa banyak dari kita sering kali melupakan pusaka terbesar ini dalam kehidupan sehari-hari.

Saat kita menyebut Al-Quran sebagai pusaka, kita sebenarnya menyadari betapa berharganya kitab ini. Pusaka adalah sesuatu yang diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai tanda kasih dan perhatian dari para pendahulu. Dalam hal ini, Al-Quran adalah warisan dari Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia, 
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
_“Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”_  (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam At-Ta’zhim wa Al-Minnah fi Al-Intishar As-Sunnah, hlm. 12-13).
Namun, sering kali kita hanya melihat Al-Quran sebagai sebuah benda fisik yang tersimpan di atas rak, di dalam lemari, atau dibingkai dengan indah tanpa pernah kita buka, baca, dan renungkan isinya.

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, kita kerap terjebak dalam kesibukan duniawi. Pekerjaan, keluarga, dan hiburan sering kali menyita perhatian kita, sehingga kita lupa untuk merenungkan ayat-ayat Allah. Padahal, Al-Quran tidak hanya diperuntukkan sebagai bacaan di bulan Ramadan atau untuk acara-acara tertentu saja, melainkan sebagai panduan harian yang seharusnya kita jadikan pedoman dalam setiap langkah hidup.

Menghidupkan Kembali Hubungan dengan Al-Quran
Untuk menghindari kelalaian ini, kita perlu menghidupkan kembali hubungan kita dengan Al-Quran. Pertama-tama, kita harus mengingat bahwa membaca Al-Quran bukan sekadar mengumpulkan pahala. Memahami dan menerapkan pesan-pesan dari kitab suci ini jauh lebih penting. Allah telah memberikan kepada kita kitab ini sebagai rahmat dan petunjuk, dan tugas kita adalah untuk memahaminya.

Membaca Al-Quran setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat, bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memperbaiki hubungan kita dengan Al-Quran. Selanjutnya, kita perlu meluangkan waktu untuk mentadabburinya, yakni merenungkan dan memahami makna di balik setiap ayat. Kita bisa menggunakan terjemahan atau tafsir yang tersedia untuk membantu dalam proses ini.

Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari
Menghidupkan Al-Quran dalam kehidupan kita bukanlah hal yang sulit, namun memerlukan komitmen dan kesungguhan. Selain membaca, kita juga bisa mulai mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Al-Quran mengajarkan kita tentang keadilan, kebenaran, dan kasih sayang. Semua ini dapat kita terapkan dalam hubungan kita dengan orang lain, baik itu di rumah, di tempat kerja, maupun di lingkungan masyarakat.

Jika kita dapat menjadikan Al-Quran sebagai panduan utama dalam hidup, kita akan menemukan ketenangan dan kebijaksanaan yang sulit ditemukan di tempat lain. Al-Quran adalah sumber segala kebenaran dan cahaya yang dapat menuntun kita melewati kegelapan dunia.

Menjadikan Al-Quran sebagai Bagian dari Hidup Kita
Sangat penting bagi kita untuk tidak hanya sekadar menghormati Al-Quran sebagai simbol, tetapi juga mempraktikkan ajarannya. Ketika kita menghadapi masalah atau kebingungan dalam hidup, seharusnya kita kembali kepada Al-Quran untuk mencari petunjuk, bukan hanya kepada solusi duniawi yang kadang kala menyesatkan.

Membaca Al-Quran secara rutin, mengamalkan isinya, serta menjadikannya pedoman dalam setiap aspek kehidupan akan membawa kita lebih dekat kepada Allah. Hal ini akan menjadi bekal yang berharga, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kesimpulan
Al-Quran adalah pusaka yang sangat berharga, namun sering kali terlupakan oleh banyak umat Islam. Dalam kesibukan hidup, kita sering kali mengabaikan kitab suci ini, padahal di dalamnya terdapat petunjuk yang mampu menuntun kita ke jalan yang benar. Saatnya kita memperbaiki hubungan kita dengan Al-Quran, menjadikannya pedoman hidup, serta mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan cara inilah kita dapat menghidupkan kembali pusaka terbesar kita dan mendapatkan berkah serta rahmat dari Allah SWT. (H. Kasbolah, M. Pd. Penghulu KUA Sekampung Udik Lampung Timur) 

Share | | | |