Perkuat Toleransi Beragama, KUA Hamparan Perak Gelar Rapat Kordinasi Tokoh Lintas Agama

Hamparan Perak, (Humas). KUA Kecamatan Hamparan Perak  menggelar Rapat Kordinasi Tokoh Lintas  Agama yang di hadiri Oleh Kepala KUA diwakili oleh  Penyuluh Agama Islam Fahmi S.Ag, Penyuluh Agama Kristen Ostaria siregar S.Ph, ASN  KUA Abdul Latif MA dan ketua MUI Juaini MA, Tokoh Agama Islam Misno S.Pd, Tokoh Agama Budha Asia Subari, Pendeta Silemon Sirait, Tokoh Agama Kristen HKBP di Balai Nikah Kantor Urusan Agama Hamparan Perak, Selasa (14/10). 

Kepala KUA Imam Syafii mengatakan  pertemuan dan rapat kordinasi seluruh Tokoh Lintas Agama sangat penting dilakukan dalam rangka menciptakan harmonisasi dan toleransi hidup beragama. Hal ini perlu dilakukan dengan menumbuhkan sikap saling menghormati, toleransi, dan dialog, serta menghindari pemaksaan kehendak dan tidak menjelek-jelekkan agama lain . Di masa depan kita berharap sering  diadakan  dialog rutin antar tokoh agama untuk saling memahami, serta berkolaborasi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat ujarnya. 

 

Fahmi S.A g yang diberikan amanah sebagai Kordinator Pembentukan KMB (Kampung Moderasi Beragama) berpandangan bahwa semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama kembali ditegaskan melalui kegiatan  Event Implementasi Berbasis Lokasi Kampung Moderasi Beragama yang rencana akan  dilaksanakan di desa Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak.

Kegiatan ini  digelar   menjadi bagian dari upaya konkret dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tingkat akar rumput, ia juga menekankan pentingnya membumikan moderasi beragama sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.

Nantinya kegiatan ini melibatkan tokoh agama, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen pemuda dan perempuan di wilayah Kecamatan  Hamparan Perak. Perlu di ketahui Event implementasi berbasis lokasi Kampung Moderasi Beragama adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk memperkuat kerukunan dan toleransi antar umat beragama di tingkat lokal.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari di kampung/desa/kelurahan, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan toleran. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Bulu Cina  dapat menjadi contoh nyata Kampung Moderasi dalam membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan damai, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan.

Pendeta Silemon Sirait juga berpendapat ia merasa senang bergabung dalam kegiatan ini nantinya pasti akan tumbuh pandangan Bhineka Tunggal Ika,Toleransi antar suku dan Agama ,menghargai keragaman,saling menghargai dan menghormati, menjaga toleransi tanpa harus menimbulkan komplik mengedepankan musyawarah mufakat pandangan Pendeta Selemon disepakati oleh tokoh-tokoh lain baik tokoh konghucu Kim Hag, tokoh katolik Mulyono Sitanggang.

Terakhir Tokoh Agama Islam Misno S.Pd, sekaligus tuan rumah yang rencana akan diselenggarankan  desa percontohan Kampung Moderasi, menurutnya nantinya kampung moderasi dapat menjadi contoh cerminan kehidupan masyarakat yang majmuk dimana berbagai pemeluk agama dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghargai, saling menghormati sebaliknya keharmonisan tidak dapat dibangun dengan kekerasan dan caci maki .Usul dari kami secepatnya kita harus bentuk kepanitiaan kegiatan dalam waktu dekat.