Penghulu Selupu Rejang Ajak Umat Pelihara Kerukunan
Daerah

Penghulu Selupu Rejang Ajak Umat Pelihara Kerukunan

  20 Oct 2024 |   21 |   Penulis : Humas Cabang APRI Bengkulu|   Publisher : Biro Humas APRI Bengkulu

Rejang Lebong (Humas) --- Majelis Ta’lim se- Kecamatan Selupu Rejang mengadakan Tablig Akbar, Jum’at (18/10/2024) di masjid Nurul Iman Desa Suban Ayam. Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Kec. Selupu Rejang, Kades, Perangkat Agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat Se-kecamatan Selupu Rejang.

 

“Kegiatan Tabligh akbar ini merupakan kegiatan rutin bulanan kecamatan selupu rejang. Kita berharap dengan kegiatan ini mampu menjadikan masyarakat selupu rejang yang mengerti serta  mengamalkan ajaran Islam dalam kesehariannya, sehingga lahirlah masyarakat selupu rejang  yang berakhalkul karimah, bukankah muara setiap ibadah itu adalah semakin baiknya akhlak?” tutup camat dengan sebuah pertanyaan sebagai penegasan akan pentingnya ilmu dan amal bagi setiap muslim.


Dalam kegiatan tabligh akbar kali ini, hadir sebagai penceramah Penghulu Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Selupu Rejang Yukran Domesti, S.Th.I. Dalam ceramahnya Ustadz Yukran Domesti mengajak ummat Islam untuk berkasih sayang dan saling menghargai antara sesama Muslim, bukan sebaliknya menunjukkan muka masam serta sikap menghina ketika terjadi perbedaan pendapat dalam pemahaman keislaman. Selanjutnya Yukran Domesti mengutip Q.S. al-Fath[29]:29 di mana Allah SWT menggabarkan karakteristik Ummat Muhammad SAW:


“Pertama, Keras terhadap orang kafir. Bukan berarti ummat Islam harus menghina dan menyerang orang kafir secara membabi buta, tapi maksudnya adalah ummat Islam harus memiki Komitmen yang kuat terhadap keislamannya, tidak mudah terbujuk rayu oleh orang-orang kafir (lihat Q.S al-Kâfirûn[109]: 1-6),


Kedua, berkasih sayang terhadap sesama muslim, bukan saling memusuhi dan merendahkan meskipun dalam perbedaan (selagi bukan dalam perkara pokok),


Ketiga, ummat Islam adalah ummat yang ruku’ dan sujudnya dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT,


Keempat, terlihat bekas sujud pada wajahnya, bukuankan ketika sujud kita meletakkan kepala (symbol kehormatan) sama rata dengan kaki? Artinya ummat Islma itu adalah ummat yang tawadhu (rendah hati), sehingga akan tampak pada wajahnya kehangatan, bukan ekspresi menghina dan merendahkan, meskipun dalam perbedaan pemahaman.” Tegas laki-laki Kelahiran Benteng 34 tahun silam ini.


Selama kegiatan ini berlangsung terlihat masyarakat sangat antusias memperhatikan penyampaian Ustadz yukran Domesti, yang sekali-kali menyelingi ceramahnya dengan canda, sehingga membuat acara semakin menarik. 

Share | | | |