Workshop Gerak Penghulu Zona 3 Berjalan Sukses, Penghulu Se-Jambi, Lampung, dan Riau Antusias Tingkatkan Kualitas
Informasi

Workshop Gerak Penghulu Zona 3 Berjalan Sukses, Penghulu Se-Jambi, Lampung, dan Riau Antusias Tingkatkan Kualitas

  19 Sep 2024 |   310 |   Penulis : APRI Pusat|   Publisher : APRI Pusat

Sumatera-Workshop Gerak Penghulu Angkatan 3/Zona 3 telah sukses dilaksanakan pada hari Kamis, 19 September 2024. Zona kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, karena peserta berasal dari tiga provinsi, yaitu Jambi, Lampung, dan Riau. Workshop ini diikuti dengan penuh antusiasme oleh para penghulu, menunjukkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap masa depan generasi penerus bangsa, terutama dalam mendukung program percepatan penurunan stunting.


Dalam workshop ini, para penghulu didampingi oleh para ahli dari Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kepala Diklat KKB Garut juga turut mendampingi, memberikan arahan dan penjelasan terkait pelatihan yang dilaksanakan sepanjang hari. Menurut Mayang Mariana, S.Psi., M.Si (Kepala UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan KKB Garut)Tujuan dari Workshop Gerak Penghulu sejuta catin siap cegah stunting adalah meningkatkan pemahaman dan kompetensi penghulu dalam pencegahan stunting dari hulu yang ditandai dengan mulainya kegiatan Kick Off “Gerak Penghulu: Sejuta Catin Siap Stunting”; Tujuan khusus dari Workshop ini adalah menggerakkan peran penghulu dalam mendukung program percpatan penurunan stunting, menjalin Kerjasama dan kolaborasi antar Lembaga dan instansi pemerintah dalam rangka sosialisasi, edukasi dan intervensi dalam pencegahan stunting dan menjadikan para penghulu di seluruh Indonesia sebagai duta stunting yang handal dan mumpuni”


Dr. H. Abdul Jalil, M.A. menjadi salah satu pemateri utama dengan tema Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting beliau menyoroti langkah-langkah strategis pemerintah dalam mengatasi masalah stunting serta peran penghulu dalam mendukung program tersebut di tingkat masyarakat. Kebijakan ini diharapkan mampu mempercepat upaya penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya di daerah-daerah dengan prevalensi tinggi.


Materi lainnya disampaikan oleh H. Achmad Fatherius, M.M. yang membahas Peran dan Fungsi Penghulu dalam Program Percepatan Penurunan Stunting.”Saya berharap para penghulu dari Zona 3 ini dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh hari ini. Ke depannya, APRI juga memiliki rencana untuk menyelenggarakan bimbingan perkawinan berbasis MOOC, mengingat banyak calon pengantin yang sering terkendala izin saat bekerja. Semoga program ini bisa berjalan dengan lancar.”unkapnya.


M. Ridwan Dasnel, S.Sos, MH menyampaikan materi terkait Pendampingan Catin oleh Tim Pendamping Keluarga. 

Peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) sangat krusial sebagai pendamping Catin di Lapangan. Adapun Pesan Kunci pada Materi Pendampingan Catin oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) adalah Periksa Kesehatan 3 bulan Pra Nikah (Hb, LILA, IMT, Keterpaparan Rokok) dan Registrasi pada Elsimil, konsumsi gizi seimbang dan lengkapi dengan minum 1 (satu) TTD setiap hari serta Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat”ungkapnya


Andri Pramiadi, M.Pd memberikan penjelasan mengenai aplikasi Elsimil, sebuah inovasi teknologi dalam mendukung percepatan penurunan stunting."Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh BKKBN untuk deteksi dini dan screening stunting. Deteksi dini ini memungkinkan intervensi tepat waktu untuk mencegah masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi janin. Dengan mengisi aplikasi ini, calon pengantin (catin) bisa mengetahui risiko kesehatan seperti anemia, malnutrisi, atau kondisi medis lainnya yang berpotensi memengaruhi kehamilan dan pertumbuhan anak," ujar Andri Pramiadi, M.Pd.

"Aplikasi Elsimil juga membantu screening bagi pasangan yang berisiko mengalami masalah stunting, seperti riwayat kesehatan keluarga atau pola makan yang tidak mencukupi. Tujuannya adalah untuk memastikan faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting teridentifikasi dan dihilangkan sebelum menikah dan hamil," tegasnya.

Sesi penutup diisi oleh Afranisa yang membahas Rencana Tindak Lanjut dari workshop ini, memberikan panduan bagi peserta untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam tugas sehari-hari.


Workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, dengan peran aktif para penghulu dalam pendampingan calon pengantin dan keluarga.


Kontributor: zitafahmi

Share | | | |