Jeneponto — Rabu pagi ini 13 Agustus 2025, udara Jeneponto terasa hangat dengan semangat yang berbeda dari biasanya. Di lantai atas Kantor Bupati, ruang rapat pimpinan yang biasanya menjadi tempat rapat strategis pemerintahan, hari ini dipenuhi senyum, sapa hangat, dan kebanggaan. Untuk pertama kalinya, ruangan tersebut menjadi saksi pengukuhan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Jeneponto.
Para penghulu se Kabupaten Jeneponto hadir dengan pakaian rapi, membawa kebanggaan sebagai bagian dari profesi yang memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat. Di deretan kursi depan, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr.H. Ali Yafid, S.Ag., M.Pd.I, duduk berdampingan dengan Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, Se., MM serta Kepala Bidang Urais dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Prov. Sulsel, Dr.H. Abdul Gaffar, S.Ag., M.A. dan Plt. Kepala Kemenag Jeneponto, H. Solihin, S.Kom., MA Tatapan mereka penuh antusias menyambut momen bersejarah ini.
Pengukuhan dimulai dengan suasana khidmat. Setelah pembacaan nama-nama pengurus, Ketua APRI Sulsel menyerahkan bendera pataka kepada Kepala Kemenag Jeneponto, H. Solihin, lalu diteruskan kepada Ketua APRI Jeneponto sebagai tanda amanah resmi. Tepuk tangan hadirin mengiringi momen penuh makna ini.
Suasana seketika cair ketika Ali Yafid mengawali sambutannya.
“Ini penghargaan luar biasa. Tidak ada lagi alasan Kemenag tidak mendukung program Bupati Jeneponto. Apapi lagi, gaskan mi,” ucapnya, yang langsung memancing tawa dan tepuk tangan hangat dari seluruh hadirin.
Namun di balik candanya, ia menekankan pesan serius: peran penghulu tak berhenti di pelaminan. Mereka adalah pembina keluarga, pengawal moral bangsa, dan agen perubahan sosial.
Bupati Paris Yasir pun memberikan sambutan penuh optimisme. Ia berbicara bukan hanya sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai putra daerah yang menginginkan masa depan lebih baik bagi masyarakatnya.
“Saya percaya APRI akan menjadi mitra strategis pemerintah daerah, terutama dalam upaya menekan angka stunting, pernikahan anak, dan masalah sosial lainnya,” tegasnya.
Ia juga menaruh harapan besar agar penghulu memperkuat bimbingan perkawinan sehingga setiap rumah tangga baru siap menghadapi tantangan hidup, bukan hanya manis di awal tetapi kuat sepanjang jalan.
Acara ditutup dengan tepuk tangan panjang. Beberapa penghulu tampak berfoto bersama sambil tersenyum lebar, Di luar ruangan, suasana kekeluargaan berlanjut — tawa, saling berjabat tangan.
Hari ini, APRI Jeneponto tidak hanya dikukuhkan sebagai organisasi profesi. Mereka memulai sebuah perjalanan baru, dengan visi besar: menjadi garda terdepan dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah di Bumi Turatea. (Humas APRI Jpt).
