.png)
Inspirasi
Keutamaan Menolong Sesama: Inspirasi dari Pelayan Tamu Allah di Tanah Suci
30 Dec 2024 | 213 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung
Keutamaan Menolong Sesama: Inspirasi dari Pelayan Tamu Allah di Tanah Suci
Oleh : Dr. KH. Tohari bin Misro, H. Kasbolah, M. Pd.
Setiap orang beriman sangat butuh tiap detik nafasnya akan pertolongan Allah.
Utamanya orang-orang yang akan menunaikan ibadah umroh dan haji ke Makkah Al-Mukarromah. Karena segala hal utamanya kejadian buruk yang tidak dinginkan bisa terjadi diluar logika normal manusia walau sudah berhati-hari agar selamat dalam safar hajinya. Utamanya keselamatan keluarga dll yang ditinggal ditanah air.
Perhatikan kaidah dalam Al-Quran dan sunnah dalam meraih pertolongan Allah.
Pertama : Firman Allah :
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri(Surat Al-Isra Ayat-7)
Kedua : Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam betsabda "
اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Hadits ini adalah salah satu motivasi bagi kita untuk memberi pertolongan kepada sesama muslim.
Utamanya bapak atau ibu bisa diberi kelapangan hati,keikhlasan karena Allah semata dan mencari ridhanya MAU MENOLONG ORANG -ORANG YANG MENJADI TAMU ALLAH DITANAH.
Penulis mengalami secara pribadi datangnya pertolongan saat ditanah suci dan keluarga di Indonesia yang ditinggal serta akan memiliki pahala haji plus dan keberkahan hidup yang luar biasa. Syaratnya cuma satu kuatkan niatnya karena Allah semata dalam membantu dan menolong oranglain.
Doa kita saat ditanah air utamanya saat menjalankan ibadah umroh dan haji adalah " YA ALLAH JADIKAN KAMI, ORANG-ORANG YANG BISA MEMBANTU DAN MENOLONG ORANGLAIN".
Ada penjelasan menarik dari
Syekh Shalih hafiẓahullāh
“Hadis tersebut memberikan motivasi yang kuat bagi seseorang untuk memberikan pertolongan kepada saudaranya. Tatkala dia menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya Jika Engkau membantu kebutuhan saudaramu, niscaya Allah akan memberikan bantuan kepadamu. Ini adalah keutamaan yang agung dan balasan yang sangat besar bagi hamba.” (Syarh al-Arba’īn al-Nawawiyyah)
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
“Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580).
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.”
(HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’ no. 176).
Ketiga : ada kaidah yang sangat agung di dalam agama Islam yang ditunjukkan dengan begitu banyak dalil. Kaidah tersebut berbunyi,
الْجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ
“Balasan sesuai dengan perbuatan.”
Terlalu banyak dalil untuk menyebutkan tentang kaidah ini, baik dari Al-Quran maupun hadis Nabi ﷺ. Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata,
قَالُوا وَقَدْ دَلَّ الْكِتَاب وَالسُّنَّة فِي أَكْثَر مِنْ مِائَة مَوْضِع عَلَى أَنَّ الْجَزَاء مِنْ جِنْس الْعَمَل فِي الْخَيْر وَالشَّرّ كَمَا قَالَ تَعَالَى (جَزَاء وِفَاقًا) أَيْ وَفْق أَعْمَالهمْ وَهَذَا ثَابِت شَرْعًا وَقَدْرًا
“Mereka (para ulama) berkata bahwasanya Al-Quran dan As-Sunah telah menunjukkan lebih dari seratus dalil yang menerangkan bahwa balasan sesuai dengan perbuatan di dalam perkara kebaikan maupun dalam perkara keburukan. Sebagaimana firman Allah, ‘Sebagai pembalasan yang setimpal’, maksudnya sesuai dengan amal perbuatan mereka. Dan ini valid berdasarkan syariat maupun takdir (kenyataan).” (Aun Al-Ma’bud wa Hasyiyah Ibnu Al-Qayyim, (12/176).
Di samping itu, sudah menjadi kenyataan yang terjadi, di mana membuktikan betapa seringnya Allah ﷻ menunjukkan kaidah ini di realitas kehidupan manusia.
Di antara tujuan penyebutan kaidah ini adalah untuk membuat kita yakin bahwa kaidah tersebut adalah aturan Allah ﷻ yang berlaku. Kaidah yang menjadi hukum sebab akibat, di mana Allah ﷻ tidak menyelisihi aturan-Nya tersebut sekaligus tidak akan mengubah aturan tersebut.
Selamat bagi anda yang dengan tulus ingin menjadi relawan jamaah haji,karu dan karom yang dilandasi keterpanggilan dan niat ikhlas dan mencari ridha Allah semata.
Semoga ribuan keberkahan dan pertolongan Allah akan selalu menyertai dunia akhirat.
Catatan : Jangan rusak pahala menolong oranglain dengan riya' dan menggerutu karena tidak dipuji dan dikasih imbalan dunia yang kita inginkan.
Wallahua'lam