
Ka.KUA Tanah Putih Gelar Walimatussafar Haji
01 May 2025 | 7 | Penulis : Biro Humas APRI Riau| Publisher : Biro Humas APRI Riau
Rokan Hilir (Humas) Pada hari Rabu (30/04) kemarin Kepala Kantor Urusan Agama (Ka. KUA) Kecamatan Tanah Putih, H. Ahmad Asyura mengadakan acara walmatussafar haji di Aula Balai Nikah KUA Kecamatan Tanah Putih. Dia bertugas sebagai Pembimbing Ibadah dan menjadi bagian dari 211 calon jemaah haji tahun 1446 H/2025 M dari Kabupaten Rokan Hilir.
Dalam kesempatan tersebut, dengan penuh rasa haru, H. Ahmad Asyura mengungkapkan harapannya agar perjalanan ibadah hajinya nanti lancar dan diridhai oleh Allah SWT. Ia juga mendoakan agar seluruh pegawai dan staf KUA yang belum mendapat kesempatan beribadah haji dimudahkan Allah untuk segera menyusul beribadah haji.
“Insyaallah, tanggal 15 Mei nanti saya beserta rombongan jemaah Kecamatan Tanah Putih khususnya jemaah Kabupaten Rokan Hilir akan berangkat menuju Madinah dan Mekkah. Untuk itu, mohon doa dari kawan-kawan Penghulu, Staf dan rekan-rekan Penyuluh semua, semoga perjalanan dalam memenuhi panggilan Allah, memenuhi rukun Islam yang ke-5 ini dimudahkan segala urusannya, diberi kelancaran dalam melaksanakan ibadah-ibadah di tanah suci. Mudah-mudahan Allah memberikan kesempatan kepada saya dan kita semua untuk mengunjungi tanah suci Mekkah dan Madinah dan dapat juga berkunjung ke makam Rasulullah,” ungkap Asyura.
Asyura juga menghaturkan permintaan maaf dan keikhlasan kepada seluruh Pegawai KUA Tanah Putih atas kesalahan dan segala sesuatu yang diterima dan dimakannya. Ia juga mengucapkan terima kasih atas tamu undangan yang hadir yang telah ikut mendoakannya pada acara Walimatussafar ini.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh H. Syakroni dan Tepung Tawar. Syakroni merupakan Penyuluh Agama Islam KUA Tanah Putih pada saat itu menyampaikan nasihat-nasihat kepada Ka. KUA Tanah Putih ketika akan dan saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Menurutnya, ibadah haji adalah ibadah yang diapit oleh 2 lillah (ikhlas karena Allah) yakni sebelum dan sesudah ibadah haji.
“Niat diluruskan, jangan merasa paling kaya, paling pintar, dan paling benar. Jangan berniat, berpikir, dan berbuat yang rafats, fasik, dan jidal di tanah suci,” pesan H. Syakroni.(Taufik/Humas)