Hubungan Stunting dan KUA dalam Pernikahan: Upaya Mencegah Stunting Melalui Edukasi Pra-Nikah
News

Hubungan Stunting dan KUA dalam Pernikahan: Upaya Mencegah Stunting Melalui Edukasi Pra-Nikah

  20 Sep 2024 |   969 |   Penulis : PC Lebak|   Publisher : Biro Humas APRI Banten

Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang dialami oleh anak-anak di Indonesia. Stunting terjadi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Anak yang mengalami stunting memiliki postur tubuh pendek dibandingkan anak seusianya dan berisiko mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Fenomena ini tak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga dapat mempengaruhi potensi pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara.

 

Kantor Urusan Agama (KUA) memiliki peran strategis dalam mempersiapkan pasangan calon pengantin untuk menjalani kehidupan pernikahan yang sehat dan sejahtera, termasuk dalam upaya pencegahan stunting. KUA tidak hanya bertanggung jawab dalam urusan administratif terkait pernikahan, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga edukasi yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kesehatan dalam keluarga.

 

1. Peran KUA dalam Edukasi Kesehatan Pra-Nikah

 

KUA memiliki kewajiban untuk memberikan bimbingan pranikah kepada calon pengantin. Bimbingan ini tidak hanya mencakup aspek hukum dan keagamaan dalam pernikahan, tetapi juga menyentuh isu-isu penting lainnya, seperti kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan gizi yang baik. KUA dapat menjadi pintu masuk yang efektif untuk sosialisasi dampak stunting dan bagaimana calon pengantin bisa berperan aktif dalam mencegahnya.

 

Dalam bimbingan pranikah, calon pengantin diajarkan mengenai pentingnya menjaga kesehatan sejak masa pranikah, terutama dalam hal gizi yang memadai bagi calon ibu. Mengingat stunting sering kali dimulai sejak masa kehamilan, pemahaman tentang gizi yang cukup bagi ibu hamil dan menyusui sangat krusial. Ibu yang kekurangan gizi selama hamil berisiko melahirkan anak yang berpotensi mengalami stunting.

 

2. Pentingnya Persiapan Kehamilan Sehat

 

Selain memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, KUA juga menekankan pentingnya merencanakan kehamilan yang sehat. Melalui program ini, calon pengantin dapat memperoleh pengetahuan tentang kebutuhan gizi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan pranikah, serta deteksi dini risiko-risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Salah satu contoh upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan informasi tentang konsumsi asam folat sebelum dan selama kehamilan untuk mencegah cacat lahir dan gangguan pertumbuhan pada janin.

 

3. Kolaborasi dengan Lembaga Kesehatan

 

KUA juga dapat menjalin kerja sama dengan lembaga kesehatan, seperti Puskesmas atau Dinas Kesehatan, untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan pranikah, seperti tes anemia, status gizi, dan pemeriksaan penyakit menular. Kolaborasi ini penting untuk memastikan calon pengantin dalam kondisi fisik yang prima sebelum menikah dan merencanakan kehamilan.

 

Edukasi yang diberikan oleh KUA, baik dalam bentuk seminar, penyuluhan, maupun pemeriksaan kesehatan pranikah, berperan penting dalam meningkatkan kesadaran calon pengantin akan pentingnya persiapan kesehatan sebelum menikah dan hamil. Dengan pemahaman yang baik tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan selama masa kehamilan, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat ditekan.

 

4. Pentingnya Perencanaan Keluarga

 

Pentingnya merencanakan kehamilan yang matang juga berkaitan erat dengan penggunaan alat kontrasepsi dan pengaturan jarak kelahiran. Pasangan yang baru menikah perlu memahami pentingnya memberikan jarak antara kehamilan, sehingga ibu memiliki cukup waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya dan mempersiapkan gizi yang cukup bagi calon anak. KUA dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya program Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan memastikan setiap anak yang lahir dalam kondisi sehat dan terpenuhi nutrisinya.

 

Kesimpulan: Mencegah Stunting melalui Edukasi di KUA

 

KUA memainkan peran vital dalam upaya pencegahan stunting melalui edukasi pranikah. Dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi, gizi yang baik, serta perencanaan keluarga yang matang, KUA dapat membantu mempersiapkan pasangan pengantin untuk membentuk keluarga yang sehat dan kuat. Upaya kolaboratif antara KUA dan lembaga kesehatan juga dapat memperkuat langkah-langkah preventif dalam mencegah stunting sejak dini. Melalui langkah ini, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat, cerdas, dan produktif. [Andika]

Share | | | |