Dari Imam Besar ke Menteri Agama: Obrolan di Kedai tentang Asa dan Inovasi
Inspirasi

Dari Imam Besar ke Menteri Agama: Obrolan di Kedai tentang Asa dan Inovasi

  27 Oct 2024 |   158 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Dari Imam Besar ke Menteri Agama: Obrolan di Kedai tentang Asa dan Inovasi
oleh : [H. Kasbolah, M. Pd.]

Di sudut kedai kopi yang sederhana, Hasan dan Arif duduk berbincang dengan antusias, ditemani aroma kopi yang khas. Hari itu, mereka tengah membahas berita hangat: pelantikan Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar, M.A., mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, sebagai Menteri Agama yang baru.

“Arif, menurutmu gimana? Nazaruddin Umar jadi Menteri Agama,” ujar Hasan sambil menyeruput kopinya.

Arif tersenyum mengangguk. “Aku senang, San. Beliau sosok yang bijaksana, punya pandangan yang mendalam, dan mampu merangkul semua kalangan. Pasti bisa membawa semangat baru bagi Kementerian Agama.”

Hasan mengangguk setuju. “Benar, ya. Sebelumnya pun Kementerian Agama sudah berupaya keras menjaga harmoni di masyarakat. Tapi aku rasa dengan pengalaman Nazaruddin Umar sebagai Imam Besar Istiqlal, kita bisa berharap lebih. Mungkin sekarang saatnya mengedepankan program-program yang lebih inovatif, yang tidak hanya mempererat, tapi juga menginspirasi.”

Arif melanjutkan, “Tepat sekali, Mas Hasan. Kita butuh langkah-langkah baru yang makin relevan, terutama untuk menghadapi tantangan zaman ini. Harapannya, beliau tidak hanya menjadi jembatan, tetapi juga sumber ketenangan bagi umat beragama di Indonesia.”

Hasan tersenyum penuh harap. “Apalagi bagi kita para ASN, terutama penghulu. Akan sangat berkesan jika beliau meningkatkan perhatian pada kesejahteraan kita. Dengan begitu, kita pun bisa melayani dengan lebih baik lagi.”

Mereka terdiam sesaat, larut dalam lamunan tentang masa depan. Kedai kopi mulai ramai, tetapi suasana pembicaraan mereka tetap hangat dan fokus.

“Bagiku, ini harapan besar, Arif. Kementerian Agama bisa terus berperan sebagai perekat bangsa. Semoga Nazaruddin Umar semakin memperkuat peran ini dan membawa kesejahteraan bagi seluruh jajaran, termasuk kita,” ujar Hasan dengan nada optimis.

Arif menatap Hasan dengan penuh pengertian, lalu menambahkan, “Iya, San, semoga semua harapan ini terwujud. Semoga beliau terus membangun program-program yang menginspirasi dan semakin membawa kedamaian bagi semua umat.”

Mereka pun tersenyum, menyeruput kopi dalam keheningan sore yang penuh makna, membawa harapan baru dalam kehangatan obrolan di kedai kopi sederhana itu.

Share | | | |