Apel Hari Santri 22 Oktober 2024

Hari Santri yang telah diperingati selama satu dekade, kini mencapai puncaknya pada 22 Oktober 2024. Momen ini tidak hanya menjadi ajang refleksi bagi para santri, dan para Aparatur Kementrian Agama khususnya di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur semua ikut andil dalam momentum ini, bukan hanya sebagai refleksi tetapi juga menjadi kesempatan untuk mengukuhkan komitmen dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Peringatan ini diwarnai oleh berbagai kegiatan, seperti lomba-lomba keagamaan, tumpeng kebersamaan, kajian sejarah perjuangan santri, hingga apel yang menjadi puncak rangkaian acara. Apel hari santri menjadi simbol kebersamaan dan tekad santri untuk terus berperan dalam menjaga nilai-nilai yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu.

Pada puncak peringatan lazimnya peringatan biasanya diselenggarakan upacara atau apel peringatan Hari Santri.

Menurut Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dikdasmen Dikbud tahun 1998, Upacara Bendera adalah kegiatan penaikan atau penurunan Bendera Merah Putih yang dilaksanakan pada waktu tertentu atau yang telah ditentukan. Upacara ini dihadiri oleh guru dan seluruh siswa, dan diselenggarakan dengan tertib dan khidmat di sekolah. Upacara bendera setiap hari Senin merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia selalu menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. Sedangkan apel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apel diartikan sebagai upacara atau pertemuan yang dihadiri banyak orang dengan tujuan untuk memeriksa kesiapan dan kedisiplinan. Dalam konteks Hari Santri, apel bukan hanya sekadar aktivitas seremonial, melainkan menjadi ajang memperkuat solidaritas dan semangat kebersamaan. Upacara seperti ini melatih santri untuk menghargai waktu, disiplin, dan kebersamaan, yang merupakan elemen penting dalam kehidupan seorang santri. Melalui apel, setiap peserta diajak untuk merefleksikan peran mereka dalam menjaga nilai-nilai luhur keagamaan dan kebangsaan.

Pentingnya mengikuti apel, menurut pandangan sosiolog Emile Durkheim, terletak pada fungsinya sebagai sarana penguatan integrasi sosial. Apel menciptakan rasa keterhubungan antarindividu dalam sebuah komunitas, khususnya komunitas santri, dengan memperkuat identitas kolektif. Selain itu, melalui apel Hari Santri, santri bisa mempertegas komitmennya untuk turut serta dalam pembangunan nasional dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang moderat. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk membangun kedisiplinan, memupuk rasa cinta tanah air, dan memperkuat rasa memiliki terhadap bangsa dan negara

Apel Hari Santri bukan hanya seremonial, tetapi sebuah manifestasi dari disiplin, kekompakan, dan kecintaan terhadap agama dan negara. Dalam apel ini, para santri di seluruh penjuru tanah air akan bersama-sama mengingat kembali jasa para ulama dan santri yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mengikuti apel bukan hanya soal kehadiran fisik, melainkan juga meneguhkan hati untuk terus memperjuangkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan berwawasan kebangsaan. Apel juga menjadi kesempatan bagi santri untuk mempererat ukhuwah dan menunjukkan bahwa mereka siap menjadi generasi yang membawa kemajuan.

Sebagai santri, ikut serta dalam apel Hari Santri 2024 adalah bagian dari komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para ulama dan pahlawan bangsa. Momentum ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa santri tidak hanya berdiri di balik pesantren, tetapi juga berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara. Mari bersama-sama hadiri apel Hari Santri, dan jadikan momen ini sebagai pengingat akan pentingnya peran kita dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan. (Humas PC APRI Lamtim)