Upaya KUA Wonomerto menekan tingginya angka perkawinan anak di Probolinggo
09 Oct 2025 | 32 | Biro Humas APRI Jawa Timur | Biro Humas APRI Jawa Timur
Probolinggo — Dalam rangka menekan angka perkawinn anak di Kabupaten Probolinggo, KUA selenggarakan sosialisasi yang digelar di Pendopo Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, pada Kamis (9/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Kareng Kidul tersebut dihadiri oleh Kepala KUA Kecamatan Wonomerto H. Wawan Ali Suhudi, S.Ag., M.H, Kepala Desa Kareng Kidul H. Suladi, Babinsa, Pendamping Desa, serta para warga yang memiliki anak usia sekolah tingkat MTs. Suasana kegiatan berlangsung hangat, edukatif, dan penuh antusiasme.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kareng Kidul H. Suladi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk menyelamatkan masa depan generasi muda desa dari risiko pernikahan di usia anak.
“Sosialisasi Penguatan Peran Lembaga Pendidikan Formal dan Lembaga Keagamaan dalam Pencegahan Pernikahan Usia Anak ini sangat penting. Kami ingin anak-anak Kareng Kidul tumbuh, belajar, dan meraih cita-citanya tanpa terburu-buru menikah. Ini demi masa depan mereka, masa depan desa kita,” tegas Suladi.
Sementara itu, Kepala KUA Wonomerto H. Wawan Ali Suhudi dalam paparannya menekankan pentingnya kesiapan mental, spiritual, dan sosial sebelum mmasuk ke jenjang pernikahan.
“Agama tidak hanya bicara soal akad nikah, tetapi juga soal tanggung jawab, kematangan berpikir, dan kemampuan menghadapi tantangan rumah tangga. Karena itu, pencegahan pernikahan usia anak harus menjadi gerakan bersama dari rumah, sekolah, dan lingkungan,” jelasnya di hadapan peserta.
Kegiatan ditutup dengan seruan bersama antara KUA Wonomerto dan Pemerintah Desa Kareng Kidul untuk terus menguatkan edukasi dan pendampingan kepada keluarga, sekolah, serta tokoh masyarakat agar bersama-sama mencegah pernikahan usia anak.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami dampak negatif dari pernikahan dini serta berperan aktif dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak agar mencapai usia dewasa yang matang secara lahir dan batin sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
