Penghulu KUA Sukadana, Laksanakan Pencatatan Perkawinan di Dua Lokasi Berbeda dengan Medan yang Menantang dan Penuh Makna
Daerah

Penghulu KUA Sukadana, Laksanakan Pencatatan Perkawinan di Dua Lokasi Berbeda dengan Medan yang Menantang dan Penuh Makna

  05 Dec 2024 |   32 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Sukadana, 5 Desember 2024 – Tugas seorang penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) tidak hanya melibatkan administrasi dan pencatatan perkawinan, tetapi juga penuh tantangan dan pengabdian. Hal inilah yang dirasakan oleh Retno Setiawan SB, S.H.I., M.H., penghulu KUA Sukadana, yang baru-baru ini melaksanakan pencatatan perkawinan di dua lokasi berbeda dalam satu hari. Kedua lokasi tersebut adalah Desa Putra Aji 2 dan Aula Kantor KUA Sukadana, dengan medan yang cukup menantang dan memicu adrenalin.

Pagi hari, Retno Setiawan memulai perjalanan dengan mengunjungi Desa Putra Aji 2, sebuah desa yang terletak cukup jauh dari pusat kota Sukadana. Jalanan yang berliku, terjal, dan sebagian besar belum teraspal menjadi tantangan tersendiri. Namun, semangat untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab membuatnya tetap tegar menghadapi medan yang tidak mudah. Perjalanan yang memakan waktu dan tenaga ini menunjukkan dedikasi Retno Setiawan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama pasangan yang akan menikah.

Sesampainya di Desa Putra Aji 2, Retno Setiawan segera melaksanakan pencatatan perkawinan untuk pasangan yang telah mempersiapkan diri untuk memulai lembaran baru dalam kehidupan mereka. Momen sakral ini tidak hanya berarti bagi kedua mempelai, tetapi juga bagi penghulu yang merasa bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. Setelah prosesi pencatatan perkawinan selesai, Retno Setiawan melanjutkan perjalanan kembali menuju Aula Kantor KUA Sukadana untuk melaksanakan pencatatan perkawinan lainnya.

Meskipun medan yang dihadapi di lokasi kedua lebih mudah diakses, tantangan tidak berhenti sampai di situ. Waktu yang terbatas dan jarak antar lokasi yang cukup jauh membutuhkan koordinasi yang cermat, serta kesiapan fisik dan mental yang prima. Semua itu dilalui dengan penuh semangat oleh Retno Setiawan, yang bertekad untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada setiap pasangan yang mempercayakan momen berharga ini.


Pada saat melaksanakan pencatatan perkawinan di Aula KUA Sukadana, Retno Setiawan tidak hanya menyelesaikan tugas administratif, tetapi juga memberikan nasehat kepada pasangan yang baru saja menikah. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya saling pengertian dan komunikasi yang baik dalam membina rumah tangga. “Perkawinan bukanlah hanya tentang perayaan atau pesta, tetapi merupakan tanggung jawab besar. Dalam kehidupan berumah tangga, kalian berdua harus saling mendukung dan menjaga kepercayaan. Setiap masalah yang datang, hadapi dengan bijaksana dan penuh kasih sayang. Ingatlah, bahwa kebahagiaan sejati dalam rumah tangga terletak pada kerjasama dan saling mengerti,” ungkap Retno Setiawan dengan penuh ketulusan.

Lebih lanjut, Retno Setiawan juga mengingatkan kedua mempelai untuk selalu mengutamakan komunikasi yang terbuka. "Jangan pernah biarkan masalah kecil berkembang menjadi besar karena kurangnya komunikasi. Dalam setiap perbedaan, carilah solusi bersama dengan kepala dingin. Sebuah rumah tangga yang harmonis dibangun dari cinta yang penuh pengertian, kesabaran, dan penghormatan satu sama lain," tambahnya.

Kegiatan pencatatan perkawinan ini menjadi lebih dari sekadar administrasi, melainkan juga sebuah momen yang sarat dengan makna. Retno Setiawan sebagai penghulu tidak hanya berperan sebagai saksi legal dari ikatan perkawinan, tetapi juga sebagai pembimbing yang memberikan arahan dan nasihat penting untuk kelangsungan hidup berumah tangga. Meskipun medan yang ditempuh cukup menantang dan memicu adrenalin, dedikasi Retno Setiawan dalam menjalankan tugasnya menunjukkan bahwa pekerjaan seorang penghulu bukanlah pekerjaan biasa.

Perjalanan yang penuh tantangan dan pengabdian ini menggambarkan bagaimana seorang penghulu bukan hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga memberikan sentuhan manusiawi dengan memberikan nasehat yang berharga bagi kedua mempelai. Retno Setiawan berharap, dengan memberikan nasihat tersebut, kedua pasangan dapat memulai perjalanan hidup mereka dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab yang harus dijalankan.

Di akhir kegiatan tersebut, Retno Setiawan mengingatkan semua pasangan yang baru menikah untuk selalu menghargai satu sama lain dan menjaga komitmen dalam membina keluarga. "Keluarga adalah sekolah pertama bagi setiap individu. Di sini kalian akan belajar banyak hal, bukan hanya tentang hidup bersama, tetapi juga tentang saling menguatkan dan saling memberi," tutup Retno Setiawan dengan senyum yang penuh harapan.

Dengan dedikasi tinggi dan semangat untuk melayani masyarakat, Retno Setiawan membuktikan bahwa tugas seorang penghulu jauh lebih dalam dari sekadar administrasi. Ini adalah tanggung jawab besar yang mengandung banyak harapan dan doa untuk kebahagiaan setiap pasangan yang memulai lembaran baru dalam hidup mereka. " MKA"

Share | | | |