Patriotisme Timnas: Menyemai Semangat Kebangsaan dalam Kehidupan Beragama

Patriotisme Timnas: Menyemai Semang

Oleh : [H. Kasbolah, M. Pd.]

Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Jepang yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 15 November 2024, bukan sekadar ajang olahraga, melainkan simbol perjuangan nasional. Laga ini diprediksi sengit, mengingat lawan yang dihadapi adalah tim Samurai Biru, yang dikenal tangguh dengan sejarah panjang di pentas dunia. Meski Timnas Indonesia berada di posisi kelima, tekad Garuda untuk berjuang hingga titik terakhir menyiratkan makna mendalam tentang semangat kebangsaan.

Sebagai akademisi, saya melihat bahwa euforia pertandingan ini sejatinya dapat menjadi inspirasi dalam menyemai semangat patriotisme dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kehidupan beragama. Nasionalisme bukan hanya diwujudkan di lapangan hijau, tetapi juga dalam sikap hidup yang mencerminkan rasa cinta tanah air dan kebersamaan di tengah keberagaman.

Di era globalisasi dan digital ini, persatuan bangsa menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam merajut keharmonisan antarumat beragama. Seperti Timnas yang berjuang dengan gigih demi meraih kemenangan, masyarakat juga perlu memperkokoh solidaritas dan toleransi sebagai bentuk patriotisme. Semangat yang sama bisa kita bawa ke ranah sosial, menjadikan keberagaman agama sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Patriotisme tidak melulu tentang angkat senjata atau berkompetisi di ajang internasional, melainkan juga tentang menjaga keharmonisan sosial di lingkungan sekitar. Dengan meneladani semangat pantang menyerah Timnas, kita bisa membangun sikap saling menghargai, memperkuat solidaritas, dan mengokohkan persatuan di tengah perbedaan.