NU dan Muhammadiyah Lampung Dorong Bandara Raden Intan Jadi Embarkasi Haji, Ini Kendalanya
Daerah

NU dan Muhammadiyah Lampung Dorong Bandara Raden Intan Jadi Embarkasi Haji, Ini Kendalanya

  02 Dec 2024 |   111 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

LAMPUNG (Humas), Senin (3/12/2024 – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung, Wakil Kepala Badan Pengelola Haji (BPH), Dahniel Anjar Simanjuntak, mengungkapkan sejumlah pembaruan penting terkait penyelenggaraan ibadah haji. Kunjungan tersebut juga diwarnai dengan pertemuan bersama tokoh-tokoh penting dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Provinsi Lampung, yang menghasilkan kesepakatan penting untuk mendorong Bandara Raden Intan menjadi bandara embarkasi haji.

Dalam forum silaturahmi yang digelar di Asrama Haji Lampung, Dahniel memaparkan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini masih bersifat mirroring, di mana Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama tetap menjadi penyelenggara utama, sedangkan BPH berperan sebagai pengawas. “Regulasi dan struktur Badan Pengelola Haji sedang kami godok. Nantinya, BPH akan sepenuhnya mengambil alih penyelenggaraan haji pada tahun 2026,” ungkapnya.

Dahniel juga menggarisbawahi rencana penyatuan semua stakeholder penyelenggaraan haji, mulai dari bidang kesehatan, perhubungan, hingga keuangan, ke dalam naungan BPH. Bahkan, struktur BPH ke depan akan mencakup level kabupaten hingga kecamatan, dengan penempatan penyuluh haji minimal di setiap kecamatan.

Kesepakatan NU dan Muhammadiyah

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWNU Lampung, Puji Raharjo, dan Ketua PW Muhammadiyah, Sudarman, secara bersama-sama mendukung usulan agar Bandara Raden Intan dapat diresmikan sebagai bandara embarkasi haji. “Kami melihat potensi besar untuk menjadikan Bandara Raden Intan sebagai embarkasi haji. Namun, kendala teknis seperti panjang runway dan ketebalan landasan harus segera diatasi,” ujar Puji Raharjo.

Sudarman menambahkan bahwa langkah ini tidak hanya mempermudah jamaah haji asal Lampung, tetapi juga berdampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal. “Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih untuk peningkatan fasilitas bandara, demi kenyamanan dan keselamatan para jamaah,” katanya.

Turut hadir dalam pertemuan itu Sekretaris PW Muhammadiyah, Ma’ruf Abidin, Sekretaris PWNU, serta Mukhtasar NU. Dari Kementerian Agama, hadir Kabid Haji Muhammad Ansori beserta para Kasi Haji se-Provinsi Lampung.

Optimisme untuk Masa Depan Haji Lampung

Meskipun tantangan teknis masih menghadang, semangat kolaborasi antara NU, Muhammadiyah, dan Kementerian Agama memberikan harapan besar bagi masyarakat Lampung. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, impian menjadikan Bandara Raden Intan sebagai embarkasi haji bukanlah hal yang mustahil.

Dahniel pun mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak di Lampung. “Kami sangat terbuka untuk mendengar masukan dari tokoh-tokoh daerah seperti NU dan Muhammadiyah. Hal ini menjadi bukti bahwa haji adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” pungkasnya.

Diharapkan, kesepakatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menghadirkan pelayanan haji yang lebih baik dan inklusif bagi masyarakat Lampung. (Ma’ruf)

Penulis : (H. Kas)

Editor : (Szp)

 

Share | | | |