Mewujudkan Rumah Tangga Bahagia dan Harmonis Ditengah Ujian Zaman
Khutbah

Mewujudkan Rumah Tangga Bahagia dan Harmonis Ditengah Ujian Zaman

29 Apr 2025 | 151 | Humas Cabang APRI Sulawesi Tengah | Biro Humas APRI Sulawesi Tengah

Mewujudkan Rumah Tangga Bahagia dan Harmonis Ditengah Ujian Zaman

Oleh : Ismail, S.Sy.,M.H

(Penghulu Kantor Urusan Agama Kec. Parigi Utara Kab. Parigi Moutong)


Khutbah Pertama


الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ الإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ , وَبَعَثَ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ , وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيُرْشِدُوْا النَّاسَ إِلَى سَبِيْلِ الْهُدَى وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْر ,وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِي بَعَثَهُ  فِي الأُمِّيِّيْنَ رَسُوْلاً مِنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَييْهِمْ آيَاتِهِ وَ يُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلاَلٍ مُّبِيْنٍ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ أٰمِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى  اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

وَقَالَ : وَمِنْ آياتِهِ ‌أَنْ ‌خَلَقَ ‌لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْواجاً لِتَسْكُنُوا إِلَيْها وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ 


Kaum Muslimin Jamaah Jumat Yang Dirahmati Dan Dimuliahkan Oleh Allah

Mengawali khutbah jumat ini, Al-khatib mengingatkan diri pribadi sekaligus mengajak kepada jamaah sekalian untuk selalu berusaha merawat dan meningkatkan kualitas iman dan takwa kehadirat Allah swt. sebab dua hal inilah yang akan menjadi perbekalan terbaik kita dalam mengarungi kehidupan dunia ini sampai diakhirat kelak.

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Berbekallah kalian, dan sebaik baik bekal ialah takwa dan bertakwalah kepadaku wahai orang orang yang berakal.

Hadirin Jamaah Jumat Rahima Kumullah

Ada sebuah harapan mulia dan cita-cita luhur yang diidam-idamkan dalam agama Islam, diantaranya adalah terkait pernikahan, bahkan negara ikut menfasilitasi terbentuknya keluarga bahagia dan harmonis, mulai dari adanya bimbingan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan, kemudian saat melakukan pernikahan dicatatkan dan diawasi oleh petugas dari KUA, tentu itu semua dengan tujuan memastikan pernikahannya sesuai syariat islam, terpenuhi syarat dan rukunnya, serta harapannya, semoga terbentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa. dan bila harapan, cita-cita dan keinginan itu terwujud, maka rasa bahagia akan berkibar di atas keluarga, dan kata-kata kasih dan sayang akan bergema di setiap sudut-sudut rumah tangga, tetapi sebaliknya, bila setiap rumah tangga tidak mampu dibangun dalam kedamaian maka rumah tangga akan tenggelam di dalam gelisah dan nestapa, hidup dalam kepura-puraaan serta bahteranya akan dihempaskan oleh gelombang keburukan dan permusuhan, pada bencana dan malapetaka.

Oleh karena itu, penting rasanya Al-khatib menguraikan melalui mimbar mulia jumat kali ini yakni bagaimana cara mewujudkan “Rumah Tangga Bahagia Dan Harmonis ditengah Ujian Zaman” Sebab saat ini kebahagiaan rumah tangga merupakan harta yang semakin sulit dicari, dan menjadi barang langka sepanjang masa. berbagai persoalan kemasyarakatan sosial yang kian membesar, persoalan rumah tangga terus menumpuk, pergaulan generasi muda hampir tanpa sekat, meningkatnya pernikahan anak dibawah umur, banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga, serta perceraianpun semakin lazim terjadi, sementara hadis Rasulullah SAW. menyatakan.

 أَبْغَضُ الْحَلاَ لِ إِ لَي اللهِ الطَّلاَقِ

Perceraian adalah perkara yang halal namun dibenci oleh Allah

Hadirin Jamaah Jumat Rahima Kumullah

Efek negative dari perceraian itu akan berpengaruh pada banyak hal. diantaranya, anak akan menjadi korban perceraian, pola pengasuhan anak tidak maksimal, menurunnya kualitas ekonomi keluarga, serta berbagai masalah-masalah lainnya.

Ini adalah peringatan akan adanya ancaman bahaya yang besar dan kerusakan yang luas terhadap Negara dan bangsa, bahkan agama. karena semua bermula dari keluarga, keluarga adalah jembatan membangun peradaban, keluarga adalah lingkup terkecil yang menjadi penentu segala-galanya, jika setiap keluarga baik akan membentuk desa yang baik, desa yang baik akan membentuk kecamatan dan kabupaten yang baik, sampai pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lantas apa yang harus kita lakukan jamaah sekalian? tentu saja tidak cukup hanya berdoa atau hanya sekedar berharap harap adanya perubahan, tetapi kita harus berusaha, berupaya dan berikhtiar bersama secara sungguh sungguh, untuk mewujudkan keluarga bahagia atau harmonis dalam Al-qur’an Allah menegaskan.

نَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ  اِ

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri.

 

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.

Dalam mewujudkan keluarga bahagia, sakinah mawaddah warahmah, Rasulullah saw telah memberikan kunci, resep, tuntunan dan bimbingan sebagaimana dikemukakan dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh imam Ad-Dailami, kata Rasulullah saw.

أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

''Empat macam penunjang hadirnya keluarga bahagia, yaitu istri yang salehahah, anak yang berbakti, bergaul  dengan orang-orang yang sholeh, dan mata pencahariannya berada dekat tempat tinggalnya.'' (HR. Dailami).

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.

Kembali pada poin yang pertama, أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً: memiliki pasangan yang sholeh dan sholehah. Kalau dia seorang suami punya istri yang sholehah, jika ia seorang istri punya suami yang sholeh, maknanya ialah ketika kita sudah membina dan membangun rumah tangga kita harus berusaha untuk menjadi suami yang sholeh dan membimbing istri kita menjadi istri yang sholehah, kita sebagai seorang suami, disamping kita memberikan nasehat yang baik kita juga harus berusaha menjadi teladan dalam rumah tangga, dalam kalimat hikmah disebutkan “Satu keteladanan jauh lebih fasih daripada seribu nasehat,

Jika kita ingin keluarga kita memiliki ahlak yang mulia dan beradab maka teladankanlah ahlak yang baik dan hindari pertengkaran bahkan kata kata cacian, hindari pelakuan kasar bahkan yang melampaui batas. Teladankan menjaga sholat serta perintahkan anak dan keluarga kita melaksanakannya مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ  serta terangilah rumah kita dengan bacaan Alquran didalamnya.  نَوِّرُوا بُيُوتَكُمْ بِتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ

 

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah.

Yang kedua kata Rasulullah, agar rumah tangga bahagia وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا memiliki anak yang berbakti, diantara yang diidam-idamkan oleh setiap pasangan suami istri setelah menikah adalah hadirnya keturunan, dan setelah lahir ia adalah amanah dari Allah swt yang harus kita tunaikan, dan ingat pembinaan anak keturunan sangat berpengaruh pada keterlibatan suami istri, sebab rumah tangga adalah Madrasatul Ula. Sekolah pertama sebelum anak mengenal sekolah umum, didikan dari orang tua akan sangat berpengaruh pada anak, dan ketika anak kita dibiasakan melakukan kebaikan, maka yang paling diuntungkan adalah orang tua, sebaliknya jika anak-anak kita jauh dari ketaatan, memiliki penyakit social, sering bersinggungan dengan hukum,  maka orang tualah yang paling merasakan dampak negatifnya.

Dan ketika anak anak kita sholeh dan Sholehah serta berhasil menata hidupnya, mereka tidak hanya memikirkan rumah besar, kendaraan yang mewah, tetapi yang dia fikirkan adalah kita, masa depan di dunia dan kehidupan akhirat kita.  Dan jika sekiranya kita lebih dahulu meninggal dunia anak kita akan berdoa agar kuburan kita dilapangkan,

اللهم اجعل قبرهم من رياض الجنة، ولا تجعله حفرة من حفر النيران

Ya Allah jadikanlah kuburan kedua orang tuaku, menjadi taman-taman syurga, dan janganlah jadikan kuburan mereka menjadi lubang dari nerakamu,

Hadirin Jamaah Jumat Rahima Kumullah,

Oleh karena itu, marilah kita memandang anak anak kita sebagai investasi iman kepada Allah, orang yang akan meneruskan sujud- sujud kita kepada Allah, orang yang akan meneruskan penghambaan kita kepada Allah meskipun kita sudah lenyap dari dunia ini, marilah kita menghawatirkan kondisi keimanan mereka seperti kehawatiran Nabi Ya’kub AS. kepada anak-anaknya dengan bertanya مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي  apa yang akan kamu sembah nak jika ayahmu meninggal dunia?, lalu dijawab oleh anak-anaknya:

قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, yakni Tuhan yang Esa dan kami hanya tunduk patuh kepadanya,”. Q.S Al-Baqarah ayat 133.

Inilah potret orang tua yang selalu berusaha mendidik, membimbing mereka atas dasar mamastikan keimanan mereka kokoh.   

Tetapi saat sekarang ini, miris kita melihat banyak orang tua yang justru lebih menghawatirkan kehidupan ekonomi anak anaknya dibandikan keimanannya, dengan mengatakan مَاذَا تَأْكُلُونَ مِنْ بَعْدِي؟ . Apa yang akan kamu makan  nak jika ayahmu ini meninggal dunia. Nauzu billahi minzalik. 

Sungguh, tugas terbesar seorang ayah bukan memberikan mereka makan, bukan berangkat pagi pulang sore hanya untuk memastikan kebutuhan anak tercukupi, tetapi tugas terbesar seorang ayah yang sesunggguhnya adalah menyelamatkan diri, istri dan anak-anak kita dari sengatan api neraka. Allah meperingatkan dalam al-quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, selamatkan diri dan keluarga kalian dari api neraka.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)

Hadirin Jamaah Jumat Rahima Kumullah

Kemudian resep yang ketiga kata Rasulullah agar rumah tangga bahagia adalah وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ: bergaul dengan orang-orang sholeh. manakala pasangan suami istri bergaul dengan orang-orang sholeh, orang yang baik , ini menjadi indicator rumah tangganya akan menjadi bahagia, sakinah, mawaddah warahmah, Rasulullah saw telah memberi suatu perumpamaan dalam salah satu sabdanya, Bahwa orang yang dekat dengan penjual minyak wangi, meskipun dia tidak membeli minyak wangi maka ia akan terkena aroma wanginya, sebaliknya orang yang sering dekat dengan pandai besi, meskipun tidak terkena percikan apinya, setidaknya ia akan terkena bau asapnya, maka hati hatilah dalam bergaul, karena sangat besar pengaruhnya pada sikap dan prilaku kepribadian kita.

Hadirin Jamaah Jumat Rahima Kumullah

Kemudian yang keempat adalah وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ. tempat kerjanya dekat dengan kediamannya.

Salah satu kewajiban seorang suami adalah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak namun dalam mencari nafkah jangan lama-lama meninggalkan keluarga, jangan lama lama meninggalkan istri dan anak-anak, karena kalau itu yang terjadi, akan mudah dan memicu hadirnya orang yang ketiga, yang dapat menghacurkan dan mengkadaskan perjalanan rumah tangga kita. sebaliknya,  Jika mata pencaharian kita tidak jauh, maka kita tetap bisa berkumpul, menjaga, dan menyayangi keluarga. menurut pendapat umum bahwa dengan berkumpulnya kita bersama keluarga, merupakan obat yang paling ampuh, paling mujarab setelah lelah dan sibuk bekerja.

Maasyiraral Muslimin Rahima Kumullah

Inilah 4 resep dari Rasulullah SAW dalam membentuk keluarga bahagia, pertama memiliki pasangan yang sholeh dan sholehah, kedua anak yang berbakti, ketiga, bergaul dengan orang baik, dan keempat, bekerja dekat dengan tempat tinggal, manakala empat resep ini ada dalam rumah tangga kita, insya Allah apa yang kita impi-impikan, apa yang kita harapkan, rumah tangga kita akan mencapai rumah tangga yang bahagia dan harmonis, sakinah mawaddah warahmah.


. بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ  مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ , وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم




Khutbah Kedua 


الْحَمْدُ لِلهِ مُقَلِّبِ القُلُوْبِ وَعَلاَّمِ الغُيُوْبِ، وَقَابِلِ التَّوْبَةِ مِمَّنْ يَتُوْبُ، شَدِيْدِ الْعِقَابِ عِنْدَ قَسْوَةِ القُلُوْبِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ،

اللهُمَّ صَلِّ عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ 

تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ  وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ

وَقَالَ تَعاَلَىإِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَ ىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِاْلمُقَرَّبِيْنَ . وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن اَبِى بَكْرٍوَعُمَر وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَالرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّاْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيّْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّااْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَااِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْن 

.رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَالنَّارِ.


 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ  أَكْبَرْ 


Bagikan Artikel Ini

Infografis
Tag Terpopuler