
News

Gelar Simposium Wakaf Nasional: BWI Himbau Dukungan KUA Kabupaten Probolinggo
12 Aug 2025 | 70 | Biro Humas APRI Jawa Timur | Biro Humas APRI Jawa Timur
KRAKSAAN – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Probolinggo menggelar Simposium Perwakafan Nasional di aula Universitas Islam Zainul Hasan Genggong Kraksaan, Selasa (12/8/2025). Acara bertema “Gerakan Masyarakat Gemar Berwakaf dan Penguatan Nazhir Wakaf Menuju Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan Umat dan Peradaban Islam” ini dihadiri Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur KH. Akhmad Sruji Bahtiar, Forkopimda, Ketua BWI Kabupaten Probolinggo KH.M. Ramly Syahir, Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Dr. Samsur, M.Pd.I beserta Kasubag TU, Ketua APRI (Asosiasi Penghulu Republik Indonesia) Kabupaten Probolinggo H. Imamuddin Nur Fajri, M.HI, serta Rektor Unzah Kraksaan Dr. Abdul Aziz Wahab. Acara ini mengundang peserta dari berbagai unsur lapisan masyarakat, ada Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (Kepala KUA), Lembaga Wakaf Ormas Islam, dan Nazhir perorangan.
Ketua BWI Kabupaten Probolinggo KH.M. Ramly Syahir memaparkan keberhasilan daerahnya menempati posisi kedua tercepat di Jawa Timur dalam percepatan sertifikasi tanah wakaf. Capaian ini menurutnya tidak lepas dari dukungan Pemkab, Kemenag, BPN dan DPRD setempat. Ia berharap simposium menjadi momentum pembinaan bagi para nazhir agar pengelolaan wakaf semakin profesional dan bermanfaat luas bagi umat.
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menegaskan wakaf merupakan warisan kebaikan yang pahalanya terus mengalir. Ia mendorong gerakan gemar berwakaf mulai dari nominal kecil, literasi wakaf sejak dini, dan penguatan nazhir melalui pelatihan serta sinergi ekonomi. Beliau juga menuturkan bahwa Pemkab siap mendukung agar wakaf tidak hanya memakmurkan rumah ibadah, tetapi juga menggerakkan ekonomi sosial masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur KH. Akhmad Sruji Bahtiar mengingatkan pentingnya dukungan KUA dalam proses administrasi wakaf. Menurutnya, keterlibatan Kepala KUA sangat menentukan keberhasilan sertifikasi tanah wakaf oleh BPN, sekaligus mencegah potensi sengketa. Bahtiar menilai sinergi antara BWI, Baznas, BPN, nazhir, dan KUA harus terus diperkuat demi pengelolaan wakaf yang aman dan produktif.
Ketua APRI Kabupaten Probolinggo H. Imamuddin Nur Fajri, M.HI menambahkan bahwa penghulu memiliki peran strategis dalam mendukung administrasi dan edukasi wakaf kepada masyarakat. Menurutnya, kolaborasi antara Kemenag, KUA dan BWI akan mempercepat sertifikasi serta memaksimalkan potensi wakaf produktif. “Dengan sinergi yang baik, wakaf bisa menjadi kekuatan ekonomi umat sekaligus sarana ibadah jariyah yang bermanfaat untuk semua masyarakat,” tegasnya. (FR)