Dirjen Bimas Islam: APRI Harus Jadi Katalisator Penguatan Peran dan Kesejahteraan Penghulu*
Nasional

Dirjen Bimas Islam: APRI Harus Jadi Katalisator Penguatan Peran dan Kesejahteraan Penghulu*

08 Jul 2025 | 185 | Biro Humas APRI Jawa Tengah | Biro Humas APRI Jawa Tengah

Semarang, 7 Juli 2025 – Dalam momentum Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Semarang, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., turut memberikan arahan secara virtual melalui sambungan Zoom.


Dalam penyampaiannya, Prof. Abu Rokhmad menekankan pentingnya peran APRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam penguatan kualitas penghulu di Indonesia. Ia mendorong agar APRI aktif berkolaborasi dengan Subdit Kepenghuluan Ditjen Bimas Islam dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan kapasitas, seperti pelatihan dan pembinaan kompetensi.

“APRI harus menjadi organisasi yang mampu memberi manfaat nyata. Kolaborasi yang erat dengan Subdit Kepenghuluan sangat penting dalam mendorong peningkatan kualitas para penghulu,” ungkapnya.

Menurutnya, tantangan profesi penghulu saat ini cukup signifikan, mengingat sifat pekerjaannya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan.

Dirjen Bimas Islam menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengoptimalkan refocusing Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk mendukung jasa profesi penghulu. Selain itu, ia juga menegaskan komitmen Kemenag dalam mempercepat proses usulan kenaikan tunjangan, kelas jabatan, jenjang karier, serta mewujudkan tunjangan kinerja berbasis kinerja dan kompetensi.

“Peningkatan kesejahteraan penghulu harus berjalan paralel dengan peningkatan kinerja dan integritas. Ini bagian dari reformasi pelayanan publik di bidang keagamaan,” jelasnya.

Prof. Abu Rokhmad juga menyoroti pentingnya pengabdian sosial penghulu, terutama dalam pelayanan keagamaan yang berdampak langsung pada masyarakat. Ia menyebutkan bahwa pendampingan terhadap pembangunan ketahanan keluarga, baik pra maupun pascanikah, perlu terus dioptimalkan melalui kerja sama lintas sektoral.

“Penghulu harus hadir dalam mendampingi umat. Bukan hanya dalam prosesi pernikahan, tapi juga dalam membangun keluarga yang kokoh dan harmonis,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan agar seluruh penghulu menjaga integritas, taat terhadap regulasi, serta melaksanakan tugas mulia ini dengan penuh tanggung jawab.

“Selamat bertugas. Semoga seluruh penghulu dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat,” pungkasnya.


*Arg

Bagikan Artikel Ini

Infografis
Tag Terpopuler