
Informasi
14 Pasangan Calon Pengantin Ikuti Bimwin Masal: Bekal Menuju Keluarga SAMAWA
13 Sep 2025 | 44 | APRI mBanjar | Biro Humas APRI Jawa Tengah
Banjarnegara – Kantor Urusan Agama (KUA) Purwareja Klampok bekerja sama dengan Puskesmas Purwareja Klampok 1 menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) Masal pada Kamis, (11/9). Kegiatan yang bertempat di Balai Nikah KUA Purwareja Klampok ini diikuti oleh sebanyak 14 pasangan calon pengantin.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala KUA Purwareja Klampok, Achmad Badrun, dengan pembacaan Surat Al-Fatihah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa BIMWIN Calon Pengantin (Catin) merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh setiap calon pengantin sebagai syarat untuk melangsungkan pernikahan. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat BIMWIN, serta dibekali dengan buku “Pondasi Keluarga Sakinah”.
“Pelaksanaan bimbingan ini mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 189 Tahun 2021, yang telah diubah dengan Keputusan Nomor 172 Tahun 2022 tentang Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin. Ketentuan ini menjadi dasar hukum wajibnya BIMWIN sebagai persiapan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bidan Fitriyah dari Puskesmas Purwareja Klampok 1 turut hadir sebagai narasumber. Ia menyampaikan materi mengenai kesehatan reproduksi yang meliputi: persiapan pranikah, perencanaan kehamilan, kesuburan dan masa subur, tanda pasti kehamilan, kondisi dan penyakit yang perlu diwaspadai, serta berbagai metode kontrasepsi untuk penundaan dan penjarangan kehamilan.
Selain itu, Mukafiyah, selaku Fasilitator Bimwin menyampaikan materi bertajuk “Meraih Ketenangan Hidup Menuju Keluarga SAMAWA (Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah)”. Ia menjelaskan pengertian, ciri-ciri, serta cara dan proses membentuk keluarga yang harmonis, serta memberikan strategi menghadapi tantangan rumah tangga melalui prinsip telaten, ulet, yakin, usaha,dan lancar.
Untuk menjaga semangat dan fokus para peserta, sesi BIMWIN juga diselingi dengan ice breaking yang bertujuan mengurangi rasa lelah dan kejenuhan, sekaligus meningkatkan pemahaman terhadap materi yang disampaikan.
Lely Hidayati menutup sesi materi dengan topik mengenai perkembangan hubungan dalam perkawinan. Ia memaparkan tahapan, komponen, serta sikap-sikap yang membangun maupun merusak hubungan pernikahan. Selain itu, disampaikan pula pentingnya keterampilan komunikasi dan manajemen konflik dalam rumah tangga. “Tujuannya agar pasangan calon pengantin tidak salah langkah dalam menapaki kehidupan baru melalui pernikahan,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama antara narasumber, peserta, dan panitia. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para calon pengantin dapat membentuk keluarga yang SAMAWA (Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah) serta mampu mencetak generasi unggul sejak dini. (mk, azd)