Nasional
Tekan Angka Perceraian, Menag Apresiasi Training Konseling Berbasis AI Kolaborasi ESQ dan APRI
14 Jan 2025 | 126 | Penulis : Biro Humas PP APRI| Publisher : Biro Humas PP APRI
Jakarta, 14 Januari 2025 – Sebanyak 80 Penghulu dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Pelatihan Komunikasi dan Konseling Berbasis AI TalentDNA, yang diselenggarakan pada 13-14 Januari 2025 di Menara 165 Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemateri terkemuka, di antaranya Ary Ginanjar, motivator internasional dan founder ESQ, serta para coach lainnya dari tim ESQ dan Universitas Ary Ginanjar.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Penghulu dalam berbagai aspek, termasuk komunikasi publik, konseling rumah tangga, serta kemampuan psikologis dan psikiater berbasis teknologi AI TalentDNA untuk menekan angka perceraian dan mewujudkan keluarga dan bangsa yang harmonis dan toleran. Ary Ginanjar dalam sambutannya menjelaskan bahwa lima pelatihan kompetensi yang diberikan kepada para Penghulu di antaranya meliputi kemampuan public speaking, neuro-linguistic programming (NLP), konseling dalam mengatasi perceraian, serta penggunaan teknologi AI TalentDNA untuk mendeteksi dinamika hubungan pasangan.
“Penghulu adalah hulu dari masyarakat, keluarga adalah mata air kebangkitan bangsa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kita dapat menurunkan angka perceraian dan menciptakan masyarakat yang harmonis, toleran, dan sejahtera," ujar Ary Ginanjar.
Ketua Umum APRI, Madari, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas adanya kolaborasi ini. Ia berharap pelatihan serupa dapat diikuti oleh seluruh Penghulu di Indonesia, bahkan CPNS Penghulu, agar program ini dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi keluarga Indonesia. "Kami merasa memiliki tanggung jawab untuk membentuk umat melalui keluarga, dan melalui kerjasama ini, harapan kami untuk membentuk keluarga yang lebih baik semakin terbuka,” ungkap Madari.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar dalam kesempatan yang sama, memberikan apresiasi kepada Ary Ginanjar atas dedikasinya dalam mewakafkan ilmu dan materinya demi kemajuan umat. Ia juga menekankan pentingnya ikhlas dalam menjalankan tugas, karena kerja yang dilakukan dengan ketulusan akan membawa keajaiban. “Barangsiapa bertakwa dan bekerja dengan ikhlas, akan diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan,” tegas Menteri Agama.
Beliau berharap program ini dapat disosialisasikan di seluruh Indonesia, menurutnya Penghulu sebagai garda terdepan Kementerian Agama pada tingkat kecamatan dapat berkontribusi menurukan angka perceraian yang jumlahnya kian mengkhawatirkan.
Selain itu, Direktur Bina KUA, Cecep Khairul Anwar, juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak Penghulu yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini. "Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kompetensi Penghulu dalam berkomunikasi dan memberikan solusi bagi masalah rumah tangga," katanya.
Kegiatan ini diikuti secara daring oleh Menteri Agama, Direktur Bina KUA, serta Kasubdit Kepenghuluan Kementerian Agama RI, yang memberikan dukungan penuh terhadap pelatihan ini. Di akhir acara, APRI yang diwakili oleh Yenson dan Madari mengajukan agar Ary Ginanjar diangkat sebagai anggota kehormatan APRI, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya dalam pengembangan kemampuan Penghulu di Indonesia.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat terjadi perubahan besar dalam upaya menurunkan angka perceraian dan membentuk keluarga yang lebih harmonis, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
(MZI)