Takziah Almarhumah Sumarni, SE Istri Abd. Hamid, S.Ag (Bendahara APRI Poso)
09 Sep 2024 | 115 | Penulis : Humas Cabang APRI Sulawesi Tengah| Publisher : Biro Humas APRI Sulawesi Tengah
Poso, 09 September 2024,
Duka atas kematian Sumarni istri dari Abd. Hamid, S.Ag yang juga seorang Bendahara APRI Poso, dirasakan oleh mereka yang mengenalnya, terutama keluarga dan sahabat terdekatnya. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, acara takziah pada hari ketiga diadakan untuk memungkinkan keluarga dan teman-temannya berkumpul dan memberikan dukungan satu sama lain saat mereka mengenang kehilangan Sumarni.
KematianKematian Ibu Sumarni, SE sebagai istri Abd. Hamid, S.Ag, yang juga menjabat sebagai Kepala KUA Pamona Selatan duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat. Dalam acara takziah ini hikmah takziah yang disampaikan oleh Ust. Samsul Lawenga, S.Pd.I., kita diajak untuk mengambil hikmah dari kepergian beliau serta mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan menghadapi cobaan ini.
Ust. Samsul Lawenga, S.Pd.I. dalam takziah ini juga menyampaikan betapa pentingnya kita sebagai manusia untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian. Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, sehingga kita harus senantiasa memperbaiki diri dan mempersiapkan akhirat.
Dalam kehidupannya, Ibu Sumarni, SE dikenal sebagai sosok yang positif, ramah, dan selalu berusaha bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Hikmah yang dapat diambil dari kehidupan beliau adalah bahwa kita sebagai manusia harus selalu berbuat baik dan berusaha memberikan manfaat bagi orang lain.
Beliau (Syamsul Lawenga) yang menjabat sebagai Kepala KUA Poso Kota Selatan juga mengingatkan bahwa kegiatan keagamaan menjadi hal yang penting dalam hidup kita. Kita harus senantiasa taat kepada perintah Allah SWT dan menjalankan segala sesuatu dengan niat ikhlas untuk mendapatkan ridha-Nya.
Diakhir ceramah takziah ini, Ust. Samsul Lawenga, S.Pd.I. juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan, serta Ibu Sumarni, SE mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.
Acara takziah ini mengajarkan kita untuk selalu mengambil hikmah dari setiap peristiwa dalam hidup kita. Kematian Ibu Sumarni SE menjadi momentum bagi kita untuk merenungkan arti kehidupan dan meningkatkan kualitas hubungan sosial dengan lingkungan sekitar.
Artikel ini diakhiri dengan pesan untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian, berbuat baik bagi orang lain, serta taat kepada perintah Allah SWT. Semoga artikel ini memberikan hikmah bagi keluarga yang ditinggalkan, serta menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa memperbaiki diri dan berusaha bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (Syarifudin APRI Poso)