Kolaborasi ESQ dan UAG, APRI Kembangkan Inovasi Bimwin Berbasis AI untuk Penghulu
Nasional

Kolaborasi ESQ dan UAG, APRI Kembangkan Inovasi Bimwin Berbasis AI untuk Penghulu

  13 Jan 2025 |   445 |   Penulis : Biro Humas PP APRI|   Publisher : Biro Humas PP APRI

Jakarta, apripusat.or.id – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Penghulu di seluruh Indonesia, Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) berkolaborasi dengan ESQ Leadership Center dan UAG University meluncurkan inovasi terbaru dalam Bimbingan Perkawinan (Bimwin). 


Inovasi ini mengintegrasikan teknologi AI TalentDNA, yang diharapkan mampu membawa perubahan besar dalam pendekatan komunikasi dan konseling calon pengantin.


Program ini diperkenalkan dalam pelatihan bertajuk Training Komunikasi dan Konseling Berbasis AI TalentDNA”, yang diadakan pada 13–14 Januari 2025 di Ruang Cordoba, Menara 165, Jakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 80 Penghulu dari berbagai wilayah Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kompetensi dan keterampilan Penghulu dalam memberikan bimbingan perkawinan yang lebih efektif dan berbasis teknologi kecerdasan buatan.




Inovasi dalam Bimbingan Perkawinan


Menurut Madari, Ketua Umum APRI, teknologi AI TalentDNA yang dikembangkan oleh UAG University dan ESQ adalah terobosan yang sangat relevan untuk mendukung tugas para Penghulu dalam menghadapi tantangan era modern. Dengan metode ini, Penghulu dapat menganalisis karakter, pola pikir, dan kecenderungan perilaku pasangan calon pengantin secara lebih akurat.


Teknologi ini akan membantu para penghulu mengenali kebutuhan dan tantangan unik dari setiap pasangan. Dengan pendekatan yang lebih personal, Penghulu diharapkan dapat mengampu bimbingan perkawinan dan penasihatan catin akan lebih berdampak pada terbentuknya keluarga yang sakinah, harmonis dan toleran” jelas Madari.


Kolaborasi untuk Indonesia Emas 2045




Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Leadership Center dan UAG University, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dengan fokus pada harmonisasi dan toleransi, inovasi Bimwin berbasis AI ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar dalam menciptakan keluarga yang kuat sebagai fondasi bangsa.


Kami ingin membangun peradaban yang harmonis melalui keluarga. Dengan AI TalentDNA, Penghulu dibekali tools yang bisa membantu pasangan saling memahami kekuatan dan kelemahan mereka baik dengan metode self coaching maupun couple coaching, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan kehidupan bersama. Ini adalah kontribusi kami untuk memperkuat struktur sosial bangsa sebagai pengabdian Tri Dharma Perguruan Tinggi UAG,” ujar Ary Ginanjar.




Dalam sambutannya, Kasubdit Kepenghuluan Kemenag RI, M. Afief Mundzir mengapresiasi langkah spektakuler yang digagas UAG University, ESQ bersama APRI. Afief berharap program ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih luas lagi.


M. Afief Mundzir menyampaikan, "Harapan saya pelatihan ini tidak hanya dilaksanakan di pusat saja atau Jakarta, namun menyisir kepada kawan-kawan Penghulu di daerah terluar dan terdalam. Kami mendukung penuh upaya ini, saya yakin kawan-kawan dari Pak Ary Ginanjar paham bagaimana melakukan pendekatan, melakukan treatment kepada mereka.


Dengan mengetahui cara berkomunikasi dan konseling berbasis AI TalentDNA, para Penghulu akan bisa mengidentifikasi secara lebih akurat masing-masing karakter para calon pengantin.


Dan ini akan menjadi hasanah yang baik bagi kawan-kawan Penghulu, bagi APRI di seluruh Indonesia. Dalam kaitan mereka mampu melakukan pendekatan, treatment, identifikasi, mitigasi tentang pribadi orang-orang yang betul-betul menjadi segmentasi pembinaan atau bimbingan perkawinan oleh para Penghulu." Ungkap Afief


Dengan kolaborasi antara ESQ, UAG University, dan APRI, program ini diharapkan mampu memperkuat peran Penghulu sebagai agen perubahan sosial dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadaban.


(MZI)

Komentar Pembaca
Mawaqif Nurwahid 2025-01-15 14:48:26

Assalamu'alaikum wrwb. Singkat saja. Kami di Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan tdk punya penghulu. Selama ini, jamaah kalau mau melangsungkan pernikahan, harus ke Kabupaten Jayawijaya, Wamena. Ini menyebabkan perzinahan marak dan pernikahan tanpa surat² banyak terjadi. Ada orang yg kami tunjuk sebagai PPPn tapi pernikahan yg dilakukan hanya ijab kabul tanpa pencatatan admistrasi. Yang menyebabkan repotnya KUA wamena melakukan pencatatan jika mereka harus membuat surat nikah. Pertanyaan saya, bagaimana cara untuk mendapatkan atau mengusulkan permohonan mendapatkan seorang Penghulu. Saya sdh menyurat kepada Mentri Agama, tapi sampai hari ini belum ada respon.

Share | | | |