Kampung Moderasi Beragama Ciakar: Langkah Maju Toleransi di Panongan Kab. Tangerang
17 Sep 2024 | 784 | Penulis : PC Kab.Tangerang| Publisher : Biro Humas APRI Banten
Panongan – Upaya mewujudkan kerukunan umat beragama di Kabupaten
Tangerang terus digencarkan. Setelah ditunjuk sebagai pilot project Kampung
Moderasi Beragama pada Juli 2023, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, kini semakin
memantapkan langkahnya.
KUA Panongan ditunjuk oleh Kanwil Kemenag Provinsi Banten untuk
meluncurkan Kampung Moderasi Beragama di Kampung Ciakar, Desa Ciakar, Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang. Acara peluncuran ini melibatkan berbagai pihak,
termasuk Camat Panongan, Kepala Desa Ciakar, Ka Kanwil Kemenag, Ka Kemenag
Kabupaten Tangerang, Kasi Bimas Islam, FKUB, MUI Panongan, Kepala KUA Panongan,
beserta penyuluh agama dari berbagai agama, serta Polsek dan Koramil Panongan,
tokoh masyarakat, dan warga setempat.
Berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, kecamatan,
tokoh agama, hingga aparat keamanan, bahu membahu mewujudkan visi Kampung
Moderasi Beragama Ciakar.
Pada 9 September 2024 kemarin, dilaksanakan rapat koordinasi di
Aula KUA Panongan dengan peserta dari tokoh agama, muspika, KUA, penyuluh
agama, dan Kepala Desa Ciakar. Hal ini menjadi momentum penting untuk
menyatukan langkah dan menyusun program-program konkrit.
Sebagai tindak lanjut, berbagai kegiatan positif telah dan akan
terus dilaksanakan. Aksi bersih-bersih jalan merupakan salah satu wujud nyata
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan semangat gotong royong. Selain
itu, pembangunan monumen burung Garuda di depan Kantor Desa Ciakar menjadi
simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
Antusiasme masyarakat terhadap program Kampung Moderasi Beragama
Ciakar sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Panongan sangat
menginginkan hidup dalam suasana yang harmonis dan toleran.
Meski demikian, tantangan terbesar dalam mewujudkan Kampung
Moderasi Beragama adalah keberagaman masyarakat Panongan. Dengan latar belakang
agama, suku, dan ras yang berbeda-beda, potensi konflik tentu saja ada. Namun,
dengan semangat moderasi dan saling menghargai, diharapkan masyarakat Panongan
dapat hidup berdampingan secara damai.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Panongan, Rumli berharap, program ini dapat mewujudkan umat
beragama yang saling menghargai, toleran, dan saling membantu. "Kami ingin
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, di mana setiap individu dapat
hidup dengan nyaman dan sejahtera," ujarnya.
Kampung Moderasi Beragama Ciakar bukan hanya sekadar program, melainkan sebuah gerakan nyata untuk membangun masyarakat yang harmonis dan toleran. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan program ini dapat berhasil dan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.[andri]