.jpg)
Inspirasi
Pikir Dahulu, Sesal Kemudian Tidak Berguna
18 Jan 2025 | 95 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung
Pikir Dahulu , Sesal Kemudian Tidak Berguna: Tinjauan Filosofis dan Agama
Oleh :[Humas L. Tim]
Pendahuluan
Peribahasa adalah salah satu bentuk kekayaan budaya yang mengandung pesan moral, nilai kehidupan, dan petunjuk praktis dalam menjalani kehidupan. Salah satu peribahasa yang sarat akan hikmah adalah *“Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.”* Artinya, setiap tindakan atau keputusan yang akan diambil sebaiknya dipertimbangkan matang-matang, baik dari sisi manfaat maupun dampaknya, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari. Dalam Islam, prinsip kehati-hatian dan perencanaan sebelum bertindak ini merupakan salah satu ajaran penting yang diajarkan melalui Al-Qur’an dan Hadits.
Dalil Al-Qur’an dan Hadits yang Mendukung
1. Al-Qur’an: Pentingnya Berpikir Sebelum Bertindak
Allah berfirman dalam Surah Al-Hasyr ayat 18:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
_"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah; sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."_
Ayat ini menegaskan bahwa manusia harus berpikir dan merencanakan setiap tindakannya dengan memperhatikan dampaknya, baik di dunia maupun akhirat.
2. Hadits: Keutamaan Kehati-hatian
Rasulullah ﷺ bersabda:
_"Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang ketika melakukan sesuatu, ia melakukannya dengan sempurna."_
(HR. Thabrani)
Hadits ini mengajarkan bahwa kualitas perbuatan, yang termasuk dalam hal ini adalah perencanaan yang matang, adalah bagian dari tindakan yang dicintai Allah.
3. Hadits tentang Penyesalan
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
إِنَّ النَّدَمَ تَوْبَةٌ
"Penyesalan adalah bagian dari taubat."(HR. Ibnu Majah)
Namun, lebih baik mencegah penyesalan dengan berpikir matang sebelum bertindak daripada sekadar bertobat setelah kesalahan terjadi.
Analisis Makna Peribahasa
Peribahasa ini menegaskan pentingnya kebijaksanaan dalam setiap tindakan. Dalam konteks kehidupan modern, prinsip ini relevan di berbagai bidang, termasuk keputusan ekonomi, politik, maupun sosial. Berpikir sebelum bertindak adalah ciri orang bijak yang mengutamakan maslahat, sebagaimana dicontohkan oleh para Nabi dan orang saleh dalam Al-Qur’an.
Misalnya, Nabi Yusuf 'alaihis-salam memberikan contoh luar biasa dalam perencanaan strategis ketika menghadapi masa paceklik tujuh tahun. Kisahnya dalam Surah Yusuf ayat 47-48 menggambarkan pentingnya perencanaan matang untuk menghindari kerugian besar.
Kesimpulan
Makna peribahasa “Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna”* sangat selaras dengan ajaran Islam. Setiap tindakan hendaknya dipertimbangkan matang-matang, dengan memperhatikan sisi manfaat dan mudaratnya. Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip ini dapat diterapkan dengan senantiasa bermusyawarah, mencari ilmu, dan bertawakal kepada Allah.
Referensi
1. Al-Qur’an Al-Karim.
2. Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah.
3. Thabrani, Al-Mu'jam Al-Kabir.
4. Tafsir Al-Muyassar, Kementerian Urusan Islam Saudi Arabia.