Inspirasi
Merawat Jendela Dunia di KUA Oransbari
24 Sep 2024 | 129 | Penulis : PC APRI Kabupaten Mansel| Publisher : Biro Humas APRI Papua Barat
Kantor Urusi Aksara
Pasca 1 Paket Rak Buku kiriman Perpusnas tanggal 2 Agustus 2024 lalu, kembali Taman Baca Masyarakat (TBM) dilengkapi kebahagiaannya dengan hadirnya buku-buku bacaan sebanyak 5 Karton, buku Full Colour lengkap dengan Kartu Buku (kartu Peminjaman) Persembahan dari kementerian, pendidikan kebudayaan, riset dan teknologi RI, yang akan semakin Mewarnai Pustaka ACM. (23/09/2024).
(foto: 5 karton buku bacaan Perpusnas untuk Pustaka Aksara Community di KUA)
Beserta Sahabat KUA yang telah lama membersamai KUA Oransbari, terus berikhtiar untuk menjadikan Literasi sebagai salahsatu Wasilah untuk bisa menjadikan KUA sebagai Pusat Pembinaan & Pembelajaran.
Pentingnya Rekayasa Sosial
Menghadapi Generasi Pecinta Gadget, maka "Rekayasa Sosial" dalam gerakan Literasi untuk Negeri secara Masif dan terstruktur menjadi Pilihan yang penuh Tantangan tentunya.
(foto: KA.KUA Oransbari menjadi peserta SHM-2023 dan mengusulkan "rekayasa Sosial" Literasi)
Gerak bersama dengan Pihak Pendidik. Kepala Sekolah dan Guru Agama menjadi Target awal tuk bersama mensosilisasikan dan Mengoptimalisasikan kembali Program "Kelas Pelopor" yang telah digagas sejak tahun 2019 hingga kini.
"Disaat budaya baca terhadap buku bacaan rendah, namun dengan "Memaksa" mereka mendalami ilmu Publik Speaking dan ilmu Dasar Jurnalistik di Program Kelas Pelopor, maka sesungguhnya kita sedang melakukan "Cipta Kondisi", anak-anak binaan dengan "Terpaksa" akan membaca baik buku, artikel, dan video terkait Motivasi atau Teknik-teknik Publik Speaking & Jurnalistik." Ujar Abdul Karim, Ketua Aksara Community Mansel.
Kolaborasi Lintas Sektoral
Amanah UUD tuk Cerdaskan kehidupan Bangsa bukan hanya wilayah kerja Dunia Pendidikan (formal ataupun Non formal) tapi Non Pendidikanpun (Desa/Kampung) perlu ikut ambil bagian tuk Tunaikan Warisan para pendahulu Bangsa.
Mengawali Kolaborasi lintas Sektoral dengan Pihak Kampung dalam Gerakan Literasi, KUA Oransbari dan Penghulu KUA Ransiki telah melakukan Safari literasi ke beberapa kepala Kampung/Desa. (klikMe:Safari Literasi)
Kenapa harus Kampung/Desa ?
Sebab Kampung memiliki;
1. SDM (sumber daya manusia)
Diantaranya Karang Taruna yang dapat menjadi Mitra kerja kampung dalam Pengelolaan dan pengembangan Literasi.
2. SDA (sumber daya anggara)
Dimana Pihak Kampung dapat menyesuaikan dengan Peraturan PERPUSNAS RI No. 2 Tahun 2024 Standar Nasional Perpustakaan Umum.
3. Pusat Kegiatan Masyarakat.
Kegiatan Kampung khususnya dalam ajang Lomba kampung menjadi ajang penting bagi Dunia Literasi serta menjadi wasilah Percepatan penyebaran "virus literasi" dengan menyajikan lomba-lomba yang bukan hanya "Lomba otot" semisal tarik tambang, panjat pohon pinang, dll, tapi juga menghadirkan "Lomba Otak-Literasi" semisal Pidato, Kuis Cerdas Cermat, pembacaan Puisi, karya tulis ilmiyah temaja dan sejenisnya yang mungkin jarang ditemui di ajang Lomba-lomba yang di selenggarakan pihak kampung.
Ikhtiar Kecil dengan Harapan Besar
Dan pada Akhirnya, harapan adanya Program "Kelas Pelopor" bisa menjadi program Alternatif Pembinaan Remaja yang Low Budget alias Murah meriah, karena para Remaja yang mendatangi KUA untuk menimba Ilmu, sekaligus memberi pesan moril bagi Para Remaja, bahwasannya Ilmu itu Perlu di Seriusi dan di Cari, didatangi, agar sedikit banyak Berkahnya Menuntut ilmu bisa berdampak baik untuk masa depan.
(foto: suasana ruang pustaka di KUA Oransbari)
#Rep. A.K