Cahaya Hidayah: Prosesi Ikrar Masuk Islam di KUA Mataram Baru
Inspirasi

Cahaya Hidayah: Prosesi Ikrar Masuk Islam di KUA Mataram Baru

  18 Jan 2025 |   22 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Mataram Baru , Jumat, 17 Desember 2025,

Suasana di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur dipenuhi nuansa khidmat dan haru. Seorang pria muda tiba bersama calon istrinya, didampingi keluarga besar dan seorang ustadz yang dihormati dalam keluarga. Kehadiran mereka di KUA ini bukan untuk sekadar urusan administrasi biasa, melainkan untuk mengikuti prosesi pengucapan ikrar masuk agama Islam. Dengan langkah mantap dan wajah penuh ketenangan, pria tersebut disambut hangat oleh petugas KUA dan penghulu yang telah menyiapkan diri untuk memimpin momen sakral tersebut.

Pria tersebut, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, telah lama merasakan panggilan untuk mendalami Islam. Dukungan penuh dari calon istrinya, seorang Muslimah yang taat, serta dorongan dari keluarga besar semakin menguatkan tekadnya untuk mengambil langkah besar ini. Dalam perjalanannya, ia juga banyak berdiskusi dengan ustadz yang mendampingi, memperdalam pemahaman tentang keimanan dan nilai-nilai Islam. Semua ini menjadi landasan yang kokoh untuk mengawali babak baru dalam hidupnya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

Setibanya di aula KUA, penghulu menyambut mereka dengan hangat dan menjelaskan tata cara prosesi masuk Islam. Dalam suasana penuh khidmat, penghulu memimpin prosesi dimulai dengan penjelasan singkat mengenai makna dua kalimat syahadat dan kewajiban yang menyertainya sebagai seorang Muslim. Kemudian, di hadapan penghulu, keluarga, calon istri, dan ustadz, pria tersebut dengan suara tegas mengucapkan dua kalimat syahadat: “Ashhadu an laa ilaaha illallah, wa ashhadu anna Muhammadan rasulullah.” Ucapan tersebut disambut dengan takbir dari para saksi, diiringi senyum haru yang terlihat dari wajah keluarganya.

Momen sakral tersebut memancarkan suasana yang penuh emosi. Sang calon istri tak kuasa menahan air mata bahagia, sementara keluarga besar tampak bersyukur dan lega melihat salah satu anggota mereka mengambil langkah mulia ini. Ustadz yang mendampingi tampak mengusap mata, menyembunyikan rasa harunya. Para saksi yang hadir pun turut merasakan kedalaman spiritual prosesi tersebut, membuktikan bahwa “hidayah adalah anugerah indah yang patut disyukuri”. Di tengah suasana penuh keharuan, doa bersama dipanjatkan oleh penghulu untuk memohon keberkahan dan bimbingan dalam perjalanan keimanan pria tersebut.



Penghulu KUA Kecamatan Mataram Baru, dalam nasihatnya, mengingatkan pentingnya tanggung jawab dan komitmen sebagai seorang Muslim. “Islam bukan hanya tentang mengucapkan dua kalimat syahadat, tetapi juga tentang menjalani hidup dengan penuh keimanan, ketaatan, dan akhlak mulia,” pesannya. Ia juga menekankan agar pria tersebut senantiasa belajar dan memperdalam pemahaman agama dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, ustadz yang mendampingi memberikan pesan tentang makna hidayah sebagai anugerah dari Allah. “Hidayah adalah cahaya yang tidak semua orang dapatkan. Jagalah ia dengan sungguh-sungguh, perbanyak amal ibadah, dan jangan lupa untuk selalu memohon perlindungan serta petunjuk dari Allah,” ucapnya dengan penuh kelembutan. Pesan tersebut dan penandatangan Akta Ikrar Masuk Islam menjadi penutup yang menguatkan momen ini sebagai awal perjalanan spiritual yang penuh makna.

Islam, sebagai agama yang terbuka bagi siapa saja, kembali menunjukkan keindahannya melalui momen sakral ini. Dengan pintu yang senantiasa terbuka untuk semua yang mencari kebenaran, Islam memancarkan pesan perdamaian dan kasih sayang. Harapan besar pun mengiringi langkah baru pria tersebut, agar ia dapat menjalani kehidupan barunya dengan penuh berkah, keikhlasan, dan bimbingan Ilahi. Prosesi ini tidak hanya menjadi titik awal bagi dirinya, tetapi juga menginspirasi semua yang hadir tentang keindahan nilai-nilai Islam yang universal. "Wasthan"

 

Share | | | |