Ayah, Pilar Akhlak Anak: Tanggung Jawab dan Teladan Sejak Dini
Inspirasi

Ayah, Pilar Akhlak Anak: Tanggung Jawab dan Teladan Sejak Dini

  26 Jan 2025 |   71 |   Penulis : PC APRI Lampung Timur|   Publisher : Biro Humas APRI Lampung

Ayah, Pilar Akhlak Anak: Tanggung Jawab dan Teladan Sejak Dini 
Oleh [ Humas Lampung Timur]

Pendidikan akhlak adalah inti dari pembentukan karakter anak. Prinsip dan nilai moral yang diajarkan sejak dini dapat membentuk kebiasaan baik yang tertanam hingga dewasa. Akhlak ini tumbuh dari keimanan yang kokoh dan pemahaman agama yang mendalam. Anak yang dibesarkan dengan iman kepada Allah akan selalu merasa diawasi oleh-Nya, bersandar kepada-Nya, serta memohon pertolongan-Nya. Hal ini menjadikan mereka lebih mudah menerima nilai-nilai luhur dan membangun akhlak terpuji.  

Kepribadian anak yang berbasis agama menciptakan benteng kokoh yang melindunginya dari kebiasaan buruk, sifat tercela, dan pengaruh negatif. Sebaliknya, nilai-nilai kebaikan, kemuliaan, dan akhlak mulia akan menjadi ciri khas kepribadiannya. Realitas ini telah terbukti dari pengalaman para orang tua yang taat serta para pendidik yang sukses menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak dan murid mereka.  

Islam memberikan perhatian besar terhadap pendidikan akhlak anak. Rasulullah SAW bersabda:  
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
"Tidak ada pemberian seorang ayah kepada anaknya yang lebih baik dari budi pekerti yang baik." (HR. Tirmidzi, no. 1952).  

Dalam hadis lain, beliau bersabda:  
أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ 
"Muliakanlah anak-anak kalian dan perbaikilah akhlaknya." (HR. Ibnu Majah, no. 3671).  

Selain itu, hadis berikut menggarisbawahi pentingnya pendidikan moral:  
عَلِّمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَهْلِيكُمُ الخَيْرَ وَأَدِّبُوهُمْ 
"Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak dan keluargamu, dan didik mereka dengan tata krama yang baik." (HR. Abdur-Razzaq dalam Mushannaf, no. 10748).  

Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam kitabnya Tarbiyyatul Aulad fil Islam menjelaskan bahwa tanggung jawab utama dalam pendidikan moral anak terletak pada kedua orang tua, terutama seorang ayah. Pendidikan ini meliputi pembiasaan sikap jujur, amanah, menghormati orang lain, memuliakan tamu, berbuat baik kepada tetangga, dan menjauhkan anak dari sifat buruk seperti berbohong, mencela, atau berkata kotor.  

Anak juga perlu dilatih memiliki rasa peduli terhadap sesama, menyayangi anak yatim, membantu fakir miskin, dan mencintai mereka yang membutuhkan. Allah SWT berfirman:  
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 8).  

Sebagai bentuk upaya, orang tua juga dianjurkan meningkatkan literasi moral anak melalui penyediaan buku-buku bertema akhlak dan nilai agama. Jika tidak mampu melakukannya sendiri, mereka dapat melibatkan guru agama untuk membantu. Keteladanan orang tua menjadi kunci keberhasilan. Rasulullah SAW bersabda:  
مِنْ حَقِّ الوَلَدِ عَلَى الْوَالِدِ أَنْ يُحْسِنَ أَدَبَهُ وَيُحْسِنَ اسْمَهُ 
"Di antara hak anak atas orang tuanya adalah mendidiknya dengan budi pekerti yang baik dan memberinya nama yang baik." (HR. Baihaqi dalam *Syu’abul Iman*, no. 8292).  

Sebagai kesimpulan, peran ayah sangatlah penting dalam membentuk karakter anak. Dengan mendidik melalui pendidikan agama, memberikan teladan perilaku, serta menanamkan nilai-nilai moral, orang tua mempersiapkan anak menjadi pribadi yang berkontribusi positif bagi keluarga, masyarakat, dan agama. Akhlak yang mulia adalah warisan terbaik yang dapat diberikan kepada anak sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat.

Share | | | |