
Kepala KUA Labuhan Ratu Beri Tausiyah di Festival Ramadhan Kemenag Lampung Timur
22 Mar 2025 | 38 | Penulis : PC APRI Lampung Timur| Publisher : Biro Humas APRI Lampung
LAMPUNG TIMUR (Humas) , 21 Maret 2025 – Kepala KUA Labuhan Ratu, H. Solihin Panji, M.Sy., memberikan tausiyah dalam Festival Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Timur. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya ibadah sosial, kepedulian terhadap sesama, serta penguatan ekonomi umat melalui optimalisasi zakat dan wakaf.
Pentingnya Ibadah Sosial dan Kepedulian Sesama
H. Solihin
mengingatkan bahwa Islam tidak hanya menitikberatkan pada ibadah ritual
individual, tetapi juga ibadah sosial yang berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat. Ia mengutip hadis Rasulullah SAW:
"Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya kelaparan dan ia mengetahuinya." (HR. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 112,
Hadis ini menegaskan bahwa seorang Muslim tidak cukup hanya menjalankan ibadah pribadi seperti salat dan puasa, tetapi juga harus memiliki empati sosial. Islam mengecam seorang yang rajin beribadah secara personal tetapi abai terhadap kondisi sekitarnya, terutama jika ada tetangga yang kesulitan mendapatkan makanan.
H. Solihin menambahkan bahwa kepedulian sosial bukan sekadar anjuran, tetapi bagian dari kesempurnaan iman. Ia mencontohkan bagaimana zakat, infaq, dan sedekah dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi kesenjangan sosial.
Optimalisasi Zakat dan Penguatan Ekonomi Umat
Dalam tausiyahnya, H. Solihin juga menyoroti betapa kuatnya Islam jika umatnya mampu memaksimalkan potensi zakat. Ia mengutip firman Allah SWT dalam Surah At-Taubah ayat 103:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-Taubah: 103).
Ayat ini menunjukkan bahwa zakat bukan hanya sebagai ibadah individual, tetapi juga sebagai instrumen pemurnian jiwa dan pemberdayaan ekonomi umat. Jika zakat dikelola dengan baik, ia bisa menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa, mampu memberdayakan masyarakat miskin, mendukung pendidikan, serta meningkatkan kesejahteraan umat secara luas.
H. Solihin menekankan bahwa keberadaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lembaga Wakaf, dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa zakat dan wakaf benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan umat. Ia pun mengajak seluruh hadirin untuk mendukung gerakan zakat dan wakaf agar manfaatnya semakin luas.
Islam dan Keseimbangan Antara Spiritual dan Sosial
Sebagai penutup, ia mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang menyeimbangkan ibadah ritual dan ibadah sosial. Orang yang rajin salat dan puasa tetapi tidak peduli dengan kondisi orang miskin di sekitarnya, berarti belum memahami esensi Islam secara menyeluruh.
"Semoga melalui Festival Ramadhan ini, kita semakin memahami bahwa ibadah bukan hanya tentang hubungan kita dengan Allah (hablum minallah), tetapi juga hubungan kita dengan sesama manusia (hablum minannas). Ramadan adalah momentum terbaik untuk memperkuat kepedulian sosial dan mengoptimalkan zakat serta wakaf untuk kebangkitan ekonomi umat," pungkasnya.
Dengan pesan yang mendalam ini, tausiyah H. Solihin Panji memberikan inspirasi bagi seluruh peserta Festival Ramadhan 1446 H untuk terus mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial dan ekonomi mereka.